RADARSEMARANG.COM, Batang – Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah meresmikan pembangunan Anjungan Siap Kerja di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jumat (5/8) sore. Peletakan batu pertamanya dilakukan di halaman Marketing Galery KITB. Bersamaan dengan itu, Anjungan Siap Kerja sementara juga di resmikan di lingkungan kantor PTPN IX, Siluwok, Kecamatan Gringsing.
Hadirnya anjungan itu juga didukung oleh Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. Anjungan Siap Kerja dibangun sebagai penanda mulai bergeliatnya KITB. Tahun 2023, rekrutmen besar tenaga kerja akan berlangsung di sana.
“Anjungan siap kerja ini adalah one stop service. Semua layanan ketenagakerjaan akan ada di KITB ini. Kami akan mendekatkan pelayanan dengan membangun anjungan siap kerja di KITB ini,” ujar Ida Fauziah usai kegiatan tersebut.
Peletakan batu pertama dilakukan bersama dengan Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki dan Direktur Utama PT KITB Galih Saksono. Menaker menambahkan, KITB merupakan proyek strategis nasional yang diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena menjadi destinasi investasi yang diminati oleh masyarakat global.
Hadirnya KITB juga diproyeksikan dapat menyerap 282 ribu tenaga kerja. Sementara untuk tahun 2023 nanti, kebutuhan tenaga kerja mencapai 28 ribu orang. Lapangan kerja yang luas itu harus mampu mengatasi pengangguran, terutama di Kabupaten Batang, dan Provinsi Jawa Tengah.
“Kita berharap masyarakat di sekitar KITB tidak hanya menjadi penonton. Kita akan siapkan mereka menjadi tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di kawasan ini,” ujar Menaker.
Pihaknya telah membuat beberapa kebijakan untuk mendukung KITB. Yaitu, menyusun proyeksi makro rencana tenaga kerja dan mikro di KITB, mengembangkan sistem pasar kerja, meningkatkan kualitas dan kapasitas pelatihan kompetensi di Kabupaten Batang dan sekitarnya.
Kemnaker juga akan menyiapkan BLK di KITB. Luasnya mencapai 5 hektare. Proyek itu akan menjadi perencanaan Kemnaker tahun 2023. Itu untuk peningkatan kualitas dan kapasitas pelatihan kompetensi di sekitar KITB. Kemudian sertifikasi kompetensi dengan mengembangkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai kebutuhan industri, serta memperkuat dan mengembangkan Bursa Kerja
Khusus (BKK).
Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan jika pada fase pertama ada 12 tenant yang masuk. Tiga tenant rencananya nanti akan beroperasi di pertengahan tahun 2023. Ia berharap warga Batang dapat terserap maksimal. Sehingga meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka pengangguran.
“Dengan adanya Anjungan Siap Kerja ini akan menjawab persoalan-persoalan tersebut. Meningkatkan pelayanan ketenagakerjaan pada masyarakat pencari kerja lokal,” ucapnya.
Direktur Utama PT KITB Galih Saksono memastikan bahwa progres infrastruktur semuanya berjalan sesuai rencana. Infrastruktur jalan sudah hampir 100 persen. “Memang ada infrastruktur pendukung lain seperti air, air limbah, air bersih, sampah, kemudian gas. Untuk air diharapkan selesai di awal 2023. Kemudian aair limbah dan sampah akan selesai pertengahan 2023,” terangnya.
Sebagai PSN, total luas lahan di KITB 4.300 hektare. Ada tiga Klaster yakni Creation, Innovation dan Leisure. Saat ini, pada fase 1 450 hektare sudah berhasil sold out dalam waktu kurang dari 2 tahun. “Terdapat 12 investor yang sudah berkomitmen dengan kami 8 investor diantaranya sudah melaksanakan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) di Grand Batang City,” tandasnya. (yan/svc/bas)