RADARSEMARANG.COM, Batang – Progres pembangunan Jembatan Sipung di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Batang, berjalan lamban. Sejak pertengahan Juli lalu hingga Agustus ini, perkembangannya hanya bertambah 2 persen. Pengerjaan minus 27 persen dari sebelumnya minus 14 persen.
Pertengahan Juli lalu, progres jembatan hanya 32 persen dari seharusnya 46 persen. Saat ini progresnya 34 persen, dari target 62 persen.
“Kami sudah memberikan surat peringatan kedua,” kata Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang, Endro Suryono, Selasa (2/8).
Surat peringatan kedua diberikan jika progres minus lebih dari 10 persen. Sebelumnya, DPUPR sudah memberikan surat peringatan pertama saat proyek terlambat 10 persen.
Endro menjelaskan, alasan kontraktor terlambat karena terdampak rob tinggi. Kisdam atau pembendungan lokasi membuat pengerjaan terhambat. Air selalu naik menggenangi area yang sudah dikeringkan. Sehingga butuh penyedotan dengan pompa berulang kali.
“Kisdamnya sudah sempat kering kemarin, tapi hari ini kena rob lagi,” jelasnya.
Pekerjaan jembatan Sipung sudah mencapai 210 hari. Pengerjaan dimulai sejak 20 Maret 2022 hingga 25 Oktober 2022 nanti. Nilai kontrak jembatan itu mencapai Rp 625 juta. Dikerjakan oleh CV Borobudur Timur dari Semarang. Walaupun terlambat, Endro masih yakin pekerjaan akan tetap selesai.
“Setelah kisdam rampung, progres akan berjalan cepat,” harapnya. (yan/zal)