RADARSEMARANG.COM, Batang – Pembangunan Jembatan Sipung di Kelurahan Karangasem Utara, Kecamatan Batang, lamban. Progres pembangunannya minus 14 persen. Proyek tersebut dikerjakan oleh CV Borobudur Timur dari Semarang.
Merespon hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang pun memberikan surat peringatan.
“Kami sudah memberikan surat peringatan satu pada kontraktor terkait keterlambatan itu,” tegas Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang, Endro Suryono di kantornya.
Proyek dengan nilai kontrak Rp 625 juta itu seharusnya sudah di angka 46 persen. Namun, saat ini pengerjaannya baru di kisaran 32 persen. Endro mengatakan, dalam surat peringatan 1 ada kesepakatan yang harus ditindaklanjuti kontraktor. Terutama untuk percepatan pengerjaan.
“Pekerjaan Jembatan Sipung berlangsung selama 210 hari. Proyek itu dikerkakan mulai 20 Maret 2022 dan akan selesai pada 25 Oktober 2022,” ucapnya.
Ia menerangkan, kontraktor mengaku kesulitan dalam pengerjaan tersebut. Salah satu faktornya adalah kesulitan membendung aliran sungai. Kontaktor beralasan lokasi terlalu dekat dengan tiang listrik bertrafo.
“Jadi, hati-hati mengerjakannya takutnya ada longsoran. Yang kedua penggalian enam meter, untuk pembendungan belum kuat. Nanti akan dikuatkan lagi,” jelasnya.
Endro menyatakan masih optimistis proyek akan rampung tepat waktu. Karena struktur tiang pancang Jembatan Sipung sudah selesai. Setelah itu akan ada pekerjaan tumpuan kanan kiri jembatan.
“Informasinya, penguatan kanan kiri dalam 1,5 bulan sudah selesai. InsyaAllah sampai Oktober kita masih optimistis, mohon doa-nya semoga lancar,” tandasnya. (yan/zal)