RADARSEMARANG.COM, Batang – Desa Gerlang, Kecamatan Blado, tercatat sebagai lokus stunting tertinggi di Kabupaten Batang. Ada 59 anak terdeteksi stunting, jumlah tersebut 40 persen dari jumlah bayi di sana.
Oleh karenanya, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Batang bersama Ikatan Penyuluhan KB (IPeKB) Batang melakukan penanganan khusus. Salah satunya memberikan makanan tambahan Rabu (13/7).
Paket bantuan berisi sembako, protein nabati dan hewani, biscuit, serta buah-buahan. Warga yang anaknya tercatat sebagai penderita stunting didatangi satu-per satu.
Ketua IBI Batang, Suci Asih berharap, bantuan itu mampu meningkatkan status balita menjadi lebih sehat.
“Meski cukup tinggi, tapi masyarakat tidak perlu khawatir. Karena di masa-masa ini masih bisa diselamatkan dengan perbaikan gizi dan pola asuh yang baik. Sehingga kami harap tambahan PMT ini dapat meningkatkan kualitas gizi balita, dan menurunkan angka stunting di Batang,” harapnya saat seremoni penyerahan di aula Balai Desa Gerlang.
Ia menjelaskan, Desa Gerlang dipilih karena berada di pelosok dan sulit dijangkau. Lokasinya juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara. Kondisi geografis itu juga dibarengi dengan angka stunting yang cukup tinggi, yaitu 59 anak.
Sementara angka stunting di Kabupaten Batang masih cukup tinggi. Yakni 21,7 persen dari angka bayi yang ada.
Kepala Desa Gerlang, Sukowiyono, mengapresiasi pemberian bantuan tersebut. Pihaknya mengaku banyak warganya yang kurang mengetahui jika anaknya masuk kategori stunting. Oleh karenanya perlu edukasi lebih lanjut terkait stunting.
Pihak desa sendiri juga berupaya menekan angka stunting dengan mengalokasikan anggaran dari dana desa untuk program tambahan makanan bergizi.
“Setiap tahun kami anggarkan makanan pendamping gizi yang diberikan full setahun di masing-masing posyandu,” tandasnya. (yan/zal)
