RADARSEMARANG.COM, Batang – Berdirinya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sebagai fast growing company diproyeksikan dapat menyerap 282.000 tenaga kerja hingga 2031.
Warga Kabupaten Batang, yang merupakan penduduk lokal, akan diberikan kesempatan. Namun sebelumnya, pemerintah pusat bersinergi dengan daerah akan mendidik dulu agar sesuai dengan kebutuhan industri yang ada nanti.
“Hasil dari Forum Group Discussion (FGD) di Bandung pada 6 dan 7 Juli, semua stakeholder sepakat akan memprioritaskan penduduk Batang masuk KITB,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Batang Ari Yudianto saat dihubungi Radar Semarang Kamis (7/7) malam.
Ari menyadari, kebutuhan tenaga kerja di KITB banyak dalam bidang profesional. Dengan kondisi SDM yang saat ini masih minim, maka forum memutuskan untuk membantu Pemerintah Batang dan memberikan pendidikan yang layak bagi calon pekerja.
Dijelaskan lebih lanjut, dalam jangka yang lebih pendek yaitu hingga 2023, dibutuhkan 20.533 tenaga kerja di KITB. Maka dari itu, diperlukan langkah yang sinergis dan kolaboratif dari seluruh stakeholder dalam rangka penyiapan tenaga kerja. Salah satunya, sebut Galih, membentuk Skill Development Center (SDC), yang akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Mulai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, pengelola kawasan industri, pengusaha/tenant, forum atau organisasi kemasyarakatan, penyelenggara pendidikan dan pelatihan vokasi negeri/swasta, dan pihak lainnya.
“Kami berkomitmen menyediakan dukungan untuk berjalannya upaya peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasi bagi calon tenaga kerja yang dibutuhkan oleh tenant,” ujarnya.
Pihaknya juga akan menyusun rencana tenaga kerja makro dan mikro baik di Kabupaten Batang dan di lingkungan Kawasan Industri Terpadu Batang. Lalu mendorong peningkatan fasilitas pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan industri, melalui Anjungan SIAP Kerja. Pihaknya juga akan mempersiapkan pelaksanaan pilot project program Tenaga Kerja Mandiri (TKM), untuk mengembangkan usaha mandiri masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan ekonomi di Kawasan Industri Terpadu Batang. (han/ton)