RADARSEMARANG.COM, Batang – Rob melanda pesisir Kabupaten Batang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang mencatat ada empat kecamatan terdampak.
Empat kecamatan itu ada enam desa dan satu kelurahan. Tujuh wilayah tersebut menyebar dari pesisir sebelah barat hingga timur. Rinciannya, di Kecamatan Batang rob melanda Desa Denasri Kulon, Kelurahan Karangasem Utara, Desa Klidang Lor.
Selanjutnya di Kecamatan Tulis ada Desa Roban Barat. Kecamatan Gringsing rob menggenangi Desa Sidorejo, kemudian Desa Sengon dan Kuripan, Kecamatan Subah.
“Ketinggian pas puncak bisa sampai 40 sentimeter, itu di jalan. Kalau dalam rumah setelapak kaki,” ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Batang, Ulul Azmi.
Ia menjelaskan, kondisi itu terjadi karena fenomena Perigee, atau posisi bumi dan bulan yang dekat. Fenomena Perigee sendiri tidak terjadi setiap hari. Bisa tiga hari rob, kemudian satu hari tidak. “Seperti itu kondisi saat ini di Kabupaten Batang,” katanya.
Menghadapi situasi tersebut, pihaknya sudah menyiapkan personel dan sarana untuk mengevakuasi warga jika diperlukan. Persiapan logistik hingga berkoordinasi dengan TNI-Polri. Lalu, update informasi dari BMKG dan disebar melalui grup relawan.
Sementara itu di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Klidang Lor, Kecamatan Batang, sejumlah warga memilih memarkirkan kendaraannya di gerbang masuk dan berjalan kaki menuju TPI. Tampak sejumlah kendaraan juga mogok. Beberapa orang juga memilih menerobos rob.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, biasanya air pasang mulai surut pada malam. Namun, besoknya naik lagi di jam yang sama. Sekarwati, 60, berujar bahwa selama 35 tahun tinggal Klidang Lor, baru kali ini air rob masuk rumah. Rob tahun lalu pun tidak setinggi ini.
“Sudah 10 harian ini kayak gini, tiap hari ya mompa. Kalau tidak ya airnya nggak bisa keluar,” ucapnya. (yan/zal)