RADARSEMARANG.COM, Batang – Belasan ribu petani hutan dari berbagai daerah memadati Lapangan Omah Tani, Kecamatan Bandar, Rabu (8/6). Mereka mendengarkan pesan dari Presiden Joko Widodo. Salah satunya, tidak membiarkan lahan perhutanan sosial telantar dan tidak produktif.
“Jangan sampai kita biarkan ada lahan yang telantar, ada lahan yang tidak produktif. Ada lahan yang tidak digunakan apa-apa dibiarkan, nggak boleh. Semuanya harus produktif,” ucapnya saat menghadiri acara syukuran hasil bumi Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial.
Menurutnya, lahan perhutanan sosial memiliki peranan penting. Terutama untuk membuka usaha bagi para petani dan rakyat. Jokowi pun meminta menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan gubernur Jawa Tengah, memberikan pendampingan, baik terkait manajemen maupun sarana dan prasarana.
“Saya minta agar para petani perhutanan sosial ini diperhatikan sarana dan prasarananya. Saya juga minta ada percepatan dalam rangka redistribusi lahan maupun juga SK-nya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Gema Perhutanan Sosial Indonesia Siti Fikriyah, mengatakan, acara ini sebagai bentuk rasa syukur. Pihaknya juga berterimakasih kepada Presiden Jokowi atas beberapa kebijakan yang benar-benar menyentuh para petani dan masyarakat. Terutama yang tinggal di dalam dan sekitar hutan.
Di antaranya kebijakan perhutanan sosial, kebijakan Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK), serta kebijakan penyelesaian penguasaaan tanah dalam kawasan hutan, utamanya permukiman di dalam kawasan hutan.
“Perhutanan sosial ini memberi berkah, membuat para petani dapat merasa nyaman. Bisa menggarap hutan dan bisa panen. Ini berkah yang baik dan harus disyukuri,” ujarnya. (yan/zal)