RADARSEMARANG.COM, Batang – Wihaji dan Suyono telah mewujudkan sejumlah program pembangunan Kabupaten Batang selama memimpin. Baik dari segi infrastruktur maupun pengembangan perekonomian. Batang Expo adalah salah satunya. Gelaran tahun ini terbilang sukses. Meski tidak mematok target pendapatan tapi berhasil meraih Rp 2,5 miliar.
Antusiasme masyarakat maupun pelaku usaha sangat tinggi. Terbukti, hingga hari keempat pengunjungnya sudah menapai 50 ribu. “Dan hari ini (kemarin), terakhir bisa mencapai 15 ribu,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdaganga Koperasi dan UKM (Dinperindagkop UKM) Batang, Subiyanto, Minggu (22/5).
Subiyanto menjelaskan, capaian pendapatan diperoleh dari asumsi tiap pengunjung minimal belanja Rp 50 ribu. Karenanya bisa dipastikan, Batang Expo 2022 bisa mendongkrak perekonomian UMKM. Menurutnya, expo kali ini tidak bisa dibandingkan dengan sebelum pandemi. “Tolok ukurnya juga beda, tujuan kami membangkitkan kembali UMKM,” terangnya.
Batang Expo 2022 berlangsung mulai 18 hingga 22 Mei 2022. Total ada 72 stan yang diisi oleh 15 kecamatan, dinas, hingga UMKM. Batang Expo sendiri ditutup tadi malam dengan penampilan Woro Widowati.
Sementara Wihaji mengatakan, Batang Expo adalah salah satu upayanya mendongkrak pelaku UMKM. Tidak sebatas event, Wihaji dan Suyono juga berupaya mendongkrak perekonomian melalui pembangunan infrastruktur. Seperti pembangunan Batang Teras Pandawa (BTP), ruang UMKM di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), UMKM masuk pasar modern, hingga ruang UMKM di Islamic Center Batang.
“Di Islamic Center, para pedagang yang dulu terkena dampak pembangunan bisa masuk lagi. Itu semangat saya, karena dulu ada beberapa yang harus pindah. Silakan bisa daftar kembali, tapi dengan catatan taati aturannya dan jumlahnya. Saya minta nanti dikasih ruang-ruang untuk UMKM. Karena itu memang bagian-bagian yang kami fasilitasi,” tegasnya.
Sedangkan untuk BTP yang ada di Jalan Dr Soetomo, pihaknya punya gambaran sebagai pusat oleh-oleh dan kuliner khas Batang. Untuk menarik pengunjung, berbagai event bisa digelar. Terutama para pendatang dan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Batang. Apalagi BTP letaknya strategis, berada di dekat jalur Pantura dan exit tol Pekalongan.
“Cita-cita saya ini, Jalan Dr Soetomo hingga RSUD Batang jadi Malioboro-nya Batang. Setelah ini kami bangun untuk hotel, agar tamu di Batang bisa sekaligus menginap di sini,” ucapnya.
BTP sendiri punya 32 tenant yang diisi UMKM dari 15 kecamatan di Batang. Selain itu ada 31 tenan lainnya dari UMKM non-kecamatan. Batang Teras Pandawa sendiri dibangun di atas lahan seluas 6.889 meter persegi. Menghabiskan anggaran Rp 5,9 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (yan/zal)