RADARSEMARANG.COM, Batang – Bupati Batang Wihaji akan memprioritaskan warga Kecamatan Gringsing untuk bekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu minimal lulus SMA, SMK atau sederajat. Karenanya, pihaknya menekankan jangan ada lagi anak putus sekolah.
“Warga penyangga kita prioritaskan untuk bekerja di KIT Batang melalui program bina lingkungan. Saya sudah sampaikan ke pihak pengelola KIT Batang, harus melibatkan masyarakat lokal dulu,” kata Bupati Batang Wihaji usai salat tarawih ukhuwah di Masjid Baitul Muttaqin Dukuh Siklayu, Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing Rabu (6/4).
Adapun desa penyangga KIT Batang di antaranya Desa Sidorejo, Ketanggan, Plelen dan Desa Krengseng. Ia berharap, warga tidak jadi penonton. Tapi ikut berkontribusi, minimal bekerja. Upaya yang dilakukan, Pemkab Batang akan mendata warga dan pendampingan dengan pelatihan keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
“Kita akan up skilling, jadi yang belum punya skill kita latih. Tahun ini BLK kita bangun dan program pelatihannya menyesuaikan kebutuhan perusahaan. Akan ada multiplier effect di desa penyangga KIT Batang, banyak peluang bisnis atau usaha yang dapat ditangkap warga untuk menjadi wirausaha baru,” ucapnya.
Dalam kesempatan salat tarawih ukhuwah tersebut, Bupati Batang Wihaji bersama Wakil Bupati Suyono dan forkopimda berkesempatan menyerahkan santunan anak yatim piatu, disabilitas dan bantuam modal usaha kepada warga Desa Sidorejo. Pada kesempatan itu bupati juga menandatangani prasasti peresmian masjid Baitul Muttaqin. (yan/ton)