RADARSEMARANG.COM, Batang – PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Kabupaten Batang menargetkan Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah di bawah 5 persen pada akhir 2022. Saat ini posisi NPL masih di atas 5 persen.
Direktur Umum dan Kepatuhan BPR BKK Kabupaten Batang Dany Kukuh Pamungkas menegaskan, kondisi BPR BKK Kabupaten Batang masih dalam kategori normal. Walaupun ada kredit macet atau belum lancar hampir senilai Rp 500 juta. Kendala itu diakibatkan oleh pandemi covid sejak 2020. Beberapa sektor usaha terdampak dan mengalami kendala.
Namun, tahun ini dampak pandemi terus menurun. Sehingga ekonomi berangsur membaik. “Kami yakin karena saat ini progres perbaikan terus dilakukan, dan kondisi kami saat ini normal terkendali,” kata Dany saat ditemui di kantornya.
Ia menjelaskan bahwa faktor kesehatan bank ditentukan dari beberapa indikator, tidak hanya NPL. Indikator lainnya antara lain aset, ROA, BOPO dan sebagainya.
Di sisi lain, ia mengakui bahwa saat ini beberapa kredit dalam kategori belum lancar. Hal itu lantaran para debitur hingga saat ini masih terdampak pandemi Covid-19. “Beberapa jenis usaha memang terdampak dan mengalami kendala. Hal tersebut terjadi pada 2021 saat puncak Covid-19,” ujarnya. (yan/ton)
