RADARSEMARANG.COM, Batang – Pembangunan gedung radiologi dan laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batang akhirnya rampung. Proyek tersebut sempat mangkrak selama tiga tahun. Bupati Batang Wihaji pun mengaku sempat dongkol saat proyek dikabarkan mangkrak sejak 2018.
“Kadang saya dongkol, wis rugi, dua tahun mangkrak bukan karena kami. Sudah membangun tapi tidak sampai rampung, masih juga menggugat. kalau dibilang rugi ya merugikan dua tahun lebih,” kata Bupati Batang Wihaji, Senin (28/3).
Pembangunan Gedung Radiologi dan laboratorium sudah dibangun pada tahun anggaran 2017, dengan pagu Rp 12,8 miliar. Saat itu, pembangunan dilakukan PT Tangga Batu Jaya Abadi selaku pemenang lelang. Kontraktor mengerjakan proyek pembangunan dua gedung di RSUD Batang. Yaitu, gedung radiologi dengan nilai Rp 9 miliar dan gedung rawat gabung dengan nilai Rp 3,8 miliar.
Pada sekitar tanggal 5 Oktober sampai 7 November 2017 pengerjaan proyek diminta untuk dihentikan oleh konsultan. Alasan pemkab saat itu, spesifikasi gedung tidak sesuai. Tidak terima, pihak kontraktor menggugat pemkab pada 2018 hingga berlarut-larut.
Wihaji tidak menampik bahwa pembangunan itu pernah bermasalah. Beruntung, dalam proses gugatan, Pemkab Batang memenangkannya. “Tapi ya sudah saya sudah melupakan itu, yang penting adalah menambah layanan untuk masyarakat batang, ” ucapnya.
Kepala bidang pelayanan RSUD Batang, dr Feria mengatakan bahwa fasilitas radiologi serta laboratorium tidak hanya digunakan untuk orang sakit. Tapi orang sehat juga bisa memanfaatkan fasilitas itu jika ingin cek medis.
Fasilitas kesehatan yang dilayani antara lain Rontgen, cek darah hingga gula darah. “Ke depan Laboratorium tidak hanya patologi klinik, kami juga menyiapkan laboratorium mikrobiologi dan patologi anatomi untuk mengecek jaringan tumor,” tandasnya. (yan/bas)