RADARSEMARANG.COM, Batang – DPRD menduga ada orang dalam bermain dalam proyek rehabilitasi sekolah di Batang. Ada enam sekolah dasar proses pengerjaan sangat terlambat. Bahkan lima diantaranya dikerjakan satu CV yaitu CV Amelia Rahman dari Cimahi, Jawa Barat.
Renovasi sekolah tersebut jelas bermasalah. Sebab, proyek yang dikerjakan CV Amelia Rahman keseluruhannya terlambat di angka 30 hingga 35 persen. Keterlambatan terhitung per tanggal 17 Desember 2021.
“Kemungkinan ada orang dalam, tidak mungkin satu orang dapat lima pekerjaan kalau tidak ada rekomendasi orang dalam,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Batang Junaenah.
Ia menambahkan, kontraktor sedang menjalani masa perpanjangan pengerjaan sampai 50 hari kerja. Kemenangan kontraktor dalam lelang tidak logis. Sebuah CV dengan keterbatasan anggaran bisa memenangkan lima proyek dengan nominal mencapai Rp 3 miliar. Anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Harusnya kontraktor mengukur kemampuan keuangannya. Itu yang sangat kami sayangkan. Ke depan kalau bisa jangan terulang lagi,” imbuhnya.
Ia tegas mengatakan bahwa kontraktor harus sadar diri. Tidak memaksakan diri mengambil semua proyek yang dilelang. Jangan bermain spekulasi jika keuangan dan kemampuan tidak mencukupi.
Hal itu akan berimbas kerugian terhadap banyak orang. Apalagi proyek yang bermasalah adalah rehabilitasi sekolahan, di mana siswa menjadi korbannya. Mereka harus mengungsi lebih lama, karena ruang kelas tidak bisa ditempati.
“Saya sepakat kontraktor di blacklist walaupun belum selesai proyeknya. Apapun alasannya, anak-anak telah menjadi korban. Mereka butuh cepat supaya bisa belajar di kelas lagi,” tambahnya. (yan/fth)