RADARSEMARANG.COM, Batang – Perkumpulan BUMDes se-Kabupaten Batang mulai melirik sektor wisata dan kuliner. Potensi itu mulai dikembangkan. Mengingat semakin mudahnya akses hingga ke berbagai pelosok desa.
“Kalau kita berbicara Kabupaten Batang, potensinya banyak sekali di bidang wisata dan kuliner. Ke depan akses tersebut bakal menjadi kegiatan BUMDes. Terutama dengan adanya jalan tol,” ujar Ketua Forum Komunikasi (Forkom) BUMDes se-Kabupaten Batang Ratno Teguh Sunyoto.
Pengembangan potensi itu dimulai dari membangun jaringan. Seluruh BUMDes memiliki roadmap, berkumpul tiap tiga hingga empat bulan sekali. Yaitu mengunjungi Bumdes yang ada di Kabupaten Batang. Forum tersebut sudah dibentuk sejak 2018. Namun terhenti selama 1,5 tahun karena pandemi covid.
“Kami berharap jejaring temu usaha BUMDes ini semakin luas. Supaya tidak hanya di lokal Batang saja, melainkan bisa punya jaringan di tingkat Jawa Tengah,” imbuhnya.
Menurutnya, kondisi BUMDes di Batang saat ini tergolong dasar dan tumbuh. Hanya satu hingga tiga BUMDes yang kategori maju. Penyertaan modalnya sudah termasuk besar.
“Ada BUMDes yang mendapat penyertaan modal dari Anggaran Dana Desa (ADD) hingga Rp 1 miliar. Selain itu, bisa menyerap tenaga kerja serta memberi pemasukkan ekonomi bagi desa,” katanya.
Usaha BUMDes bisa berupa area wisata, seperti kolam renang hingga kafe yang menyuguhkan pemandangan alam. Saat ini, dari 239 desa di Kabupaten Batang, ada 50 BUMDes yang masuk Forkom. Unit usaha yang terbilang aktif sekitar 30 hingga 40 BUMDes. Teguh menyebut, pekerjaan rumah terbesar adalah kepercayaan dari masyarakat serta pemerintah daerah.
“Pembentukan forum ini juga karena kami sadar tidak bisa jalan sendiri. Kami butuh saling memberi masukkan,” tandasnya. (yan/zal)