RADARSEMARANG.COM, Batang – Belasan jembatan di Kabupaten Batang dalam kondisi rusak berat. Jembatan itu tersebar di berbagai kecamatan dan belum mendapatkan penanganan dari Pemda. Hal itu disampaikan kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Endro Suryono.
“Ada 14 jembatan yang rusak dari 316 jembatan yang ada di Kabupaten Batang. Perbaikannya tidak bisa dilakukan secara bersamaan,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/12/2021).
Ia menjelaskan bahwa perbaikan jembatan dilakukan bertahap setiap tahun. Contohnya, pada 2022 pihaknya akan membangun dua jembatan. Pertama, DPUPR akan membangun jembatan Peturen di dekat exit tol Warungasem. Nilai proyek pembangunan jembatan tersebut mencapai Rp 3,2 miliar. Lebar jembatan akan menjadi tujuh meter dari semula lima meter.
Kedua, pembangunan jembatan Sipung di jalan Yos Sudarso. Pagu anggaran pembangunan mencapai Rp 700 juta. “Sumber dana pembangunan keduanya murni berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Batang,” katanya.
Selanjutnya, pada tahun 2023 pihaknya akan membangun jembatan Surodadi-Pujut senilai Rp 12 miliar. Bentang jembatan tersebut mencapai 60 meter. “Kalau kondisi jembatan lainnya rata-rata masih baik. Yang rusak hanya 14 jembatan itu,” jelasnya. (yan/bas)