RADARSEMARANG.COM, BATANG – Nasib kurang beruntung dialami keluarga Turyati, 60, warga Selopajang Timur, Kecamatan Blado. Sehari-hari, janda tiga anak itu hidup kekurangan. Bahkan rumahnya sudah tidak layak huni. Atap bagian belakang sudah roboh termakan usia.
Tidak sampai di situ, empat hari lalu, Jumat (26/11), Turyati terjatuh saat hendak mengungsikan barang-barang. Ia sempat tak sadarkan diri. Tangan kanannya retak, hingga harus diperban dan diberi penyangga ke bagian pundak.
Rumah Turyati sudah kosong melompong, seluruh perabotan diungsikan ke rumah tetangganya. Ia pun sudah tidak menempatinya karena kawatir roboh sewaktu-waktu. Rumah berdinding papan dan triplek itu terlihat lapuk di banyak tempat.
“Kalau hujan bocor semua,” ujarnya saat ditemui Bupati Batang Wihaji di kediamannya Selasa (30/11).
Ia menjelaskan, rumah itu sebelumnya dihuni lima orang. Terdiri dari satu anak perempuan dan tiga orang cucu. “Saya tidak bekerja, kadang dapat bantuan beras raskin. Sebelumnya kerjanya ngemping,” ucapnya.
Nasib kurang beruntung juga dialami anaknya yang paling bontot. Turyati sendiri punya tiga anak, dua sudah berkeluarga. Sementara anak bungsunya, Rinawati, 23, baru saja ditinggal suaminya yang tidak bertanggung jawab.
“Ngakunya duda, ternyata punya istri di Solo. Sekarang di kontak tidak bisa di WA tidak dibalas,” kata Rinawati sambil menangis sesenggukan.
Wanita lulusan SD itu kesehariannya berjualan online. Penghasilannya hanya sekitar Rp 500 ribu per bulan. Jualan online dilakukan dengan meminjam ponsel milik temannya. Sejak melahirkan, ia belum bisa bekerja kembali karena mengurus anak.
Bupati Wihaji menjelaskan, tilik warga kali ini berdasarkan laporan dari curhat bupati. Ada informasi terkait kondisi keluarga Turyati. Pada kesempatan itu bupati mengecek setiap sudut rumah Turyati. Pihaknya memastikan segera menindaklanjuti rumah tidak layak huni (RTLH) tersebut.
“Kami percepat pengerjaannya. Bisa minggu depan, untuk kita bangun keroyokan. Satu hari jadi,” ujarnya.
Program bedah rumah itu bakal dilakukan bersama dengan masyarakat setempat. Para kepala bidang juga dikerahkan untuk melakukan pembangunan rumah Turyati. Material maupun uang yang ada bakal dikumpulkan untuk pembangunan.
Berkaitan dengan anak Turyati, pihaknya juga bakal melakukan tindaklanjut. Ia punya kompetensi jualan online. Wihaji akan mempertemukannya dengan orang yang pandai dalam hal marketing digital.
“Kebutuhannya apa saja bakal dicarikan solusi. Ibunya beliau yang penting sehat, yang kami selamatkan anak-anaknya. Itu yang lebih penting. Masih punya masa depan, masih muda,” tandasnya. (yan/zal)