RADARSEMARANG.COM, Batang – Seiring perkembangan Kabupaten Batang yang digadang-gadang sebagai kota industri baru, membuat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Batang waspada. Terutama untuk mengantisipasi peredaran narkoba di dalamnya, BNN menggandeng media.
Hal itu dilakukan untuk percepatan informasi berkaitan dengan edukasi bahaya narkoba. “Narkoba menjadi musuh bersama. Bukan hanya BNN dan kepolisian saja. Di sini salah satunya ada peran penting dari awak media,” kata Kepala BNN Batang Kharisna Anggara Rabu (22/9/2021).
Ia mengatakan, Kabupaten Batang menjadi wilayah yang memiliki potensi dan sasaran empuk peredaran narkoba. Mengingat lokasinya di jalur Pantura. Ada tujuh desa yang masuk kawasan waspada narkoba. Indikasi waspada akan meningkat ke bahaya, jika ditemukan tempat produksi dan bandar pengedar narkoba.
Transaksi narkoba di Kabupaten Batang saat ini sudah melalui media sosial yang dikirim melalui jasa pengiriman. “Oleh karena itu, harus ada upaya penanggulangan dan pengembangan pembinaan tanggap ancaman narkoba yang memberdayakan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih narkoba,” katanya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto mengatakan, Batang akan bermetamorfosis menjadi kota industri dengan hadirnya Kawasan Induatri Terpadu (KIT) Batang. Ia memperkirakan kemajuan pesat itu terjadi 5 atau 10 tahun mendatang.
Nantinya, Batang akan ada ratusan ribu karyawan yang tidak hanya dari Batang. Tapi juga dari berbagai daerah di Indonesia. Sehingga ada potensi besar peredaran penyalahgunaan narkoba. “Ini harus kita persiapkan bersama. Salah satunya melalui peran media yang menjadi salah satu alat untuk ikut melawan, mensosialisasikan, dan mengedukasi tentang bahaya narkoba kepada masyarakat,” ucapnya. (yan/ida)