RADARSEMARANG.COM, Batang – Jalur wisata di area Pantai Sigandu tak memiliki lampu penerangan jalan umum (PJU). Tiap malam, jalan sepanjang 5 kilometer itu gelap gulita. Padahal banyak kafe-kafe sepanjang pantai yang buka hingga pukul 9 malam.
Kondisi demikian membuat jalur yang menghubungkan Sigandu dengan Ujungnegoro itu rawan kejahatan. Terutama begal. Salah satu pemilik kafe Sigandu, Jauhara Sulaiman pun ikut mengeluhkannya. Pihaknya berharap pemerintah daerah bisa segera menganggarkan pembuatan PJU. “Kami berharap pemerintah memberi penerangan jalan untuk mengurangi kecelakaan dan tindak kejahatan,” ucapnya.
Jauhara menambahkan kawasan Sigandu sudah berkembang pesat, menjadi salah satu destinasi wisata unggulan. Pemilik warung dan kafe di sana pun telah membuat paguyuban. Agar bisa saling berkoordinasi.
Menurutnya, saat ini sudah ada 50 warung dan kafe di sana. Mayoritas buka hingga malam hari. Penerangan jalan di sana saat ini hanya mengandalkan lampu dari dalam kafe atau warung-warung yang ada.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Batang Murdiyono saat dikonfirmasi mengatakan tahun ini PJU tidak bisa terealisasi. Anggarannya terkena refocusing. Sebelumnya ia sudah menganggarkan pemasangan PJU untuk 23 titik pada 2021. “Sudah kami anggarkan tahun ini. Tapi terkena refocusing, tahun 2022 akan kami anggarkan lagi. Semoga tidak terkena refocusing kembali,” tuturnya.
Menurutnya, butuh 60 titik pemasangan PJU di jalan tersebut. Ia akan menganggarkan secara bertahap. Tahun depan ia bakal menganggarkan Rp 140 juta untuk pemasangan 30 titik PJU. (yan/ton)
