RADARSEMARANG.COM, Batang – Pertumbuhan perumahan di Kabupaten Batang terbilang pesat. Tiap tahunnya ada lebih dari 1.000 unit rumah yang dibangun. Pertumbuhan itu selaras dengan bertransformasinya Kabupaten Batang menjadi daerah industri.
“Karena ke depan banyak kawasan industri, perkembangan perumahan di Kabupaten Batang luar biasa. Terlihat mulai 3 tahun terakhir. Setiap tahunnya lebih dari 1.000 unit rumah dibangun,” ujar Eko Widyanto, kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Batang.
Mayoritas perumahan yang ada berstatus subsidi. Sejak 2 tahun terakhir intensitas pembangunan rumah tidak cukup hanya mengandalkan pembiayaan subsidi. Karenanya, banyak pengembang swasta yang ikut menawarkan harga terjangkau. Sehingga cukup banyak pula kompleks perumahan nonsubsidi di Kabupaten Batang.
Selain kawasan industri, kedekatan wilayah dengan Kota Pekalongan ikut menjadi faktor pesatnya pertumbuhan perumahan. Banyak warga Kota Pekalongan yang pindah bermukim di Kabupaten Batang. Hal itu mengingat semakin padat wilayah Kota Pekalongan. “Di perumahan Lebo, Kecamatan Warungasem itu 40 persen warganya pendatang dari Kota Pekalongan,” terangnya.
Melihat pesatnya perkembangan perumahan, aturan pun semakin diperketat. Pengembangan harus menyelesaikan administrasi hak guna bangunan (HGB) sebelum diserahkan ke DPRKP. Hal itu demi menghindari larinya pengembang dari tanggungjawab, menyerahkan aset dengan kondisi tidak layak. Seperti tidak terawat dan belum fasilitas publik belum dibangun.
“Kalau rampung langsung diserahkan ke kami, harus dalam kondisi bagus. Banyak pengembang mau ke sini langsung sedangkan HGB-nya belum ada, kami tidak mau,” tandasnya. (yan/ton)
