27 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Pembunuh Sekretaris Gudang Dibekuk, Polisi Terkendala Pengumpulan Bukti

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – Kasus tewasnya Penta Febrilia, 24, di kamar mandi kantor tempatnya bekerja, Dukuh Pasirsari, Kelurahan Karangasem Utara, Kecamatan Batang mulai terungkap. Tim Jatanras Polda Jateng Kamis (2/9/2021) menggelar prarekonstruksi tewasnya sekretaris gudang pengolahan ikan ini. Seorang lelaki dengan baju oranye tampak menjalankan sejumlah adegan dalam prarekonstruksi.

Korban yang akrab disapa Lia ini diduga dibunuh sejak Kamis (10/6/2021) dan mayatnya ditemukan Minggu (13/6/2021). “Saat ini masih dalam penyelidikan, ini prarekonstruksi. Nanti masih banyak lagi keterkaitan mudah-mudahan dalam waktu dekat kami press release untuk kelengkapan segala piranti lunaknya,” ujar Kapolres Batang AKBP Edwin Louis Sengka usai pra rekonstruksi kemarin.

Tersangka melakukan 21 adegan dalam kegiatan prarekonstruksi tersebut. Ia sempat terlihat memperagakan adegan keluar melalui jendela depan kantor. Kemudian mengendarai motor yang terparkir di depan pintu utama.

Prarekonstruksi dilakukan secara tertutup. Kapolres enggan menyebutkan nama maupun inisial tersangka. Berdasarkan informasi di lapangan tersangka berinisial S. “Tersangka nanti kami sampaikan yang lebih lengkap lagi,” imbuhnya.

Saat ditanya terkait lamanya penyelidikan, Edwin mengatakan terkendala pengumpulan bukti-bukti. Korban ditemukan bersama handuk serta kerudung yang melilit lehernya. Bahkan sebuah bantal juga ada di sebelah jasad korban yang tertelungkup di lantai kamar mandi. Sementara pintu utama kantor gudang terkunci dari dalam. Saat itu beberapa bagian tubuh korban sudah menghitam. “Mengumpulkan bukti kan tidak segampang itu. Dengan situasi sekarang ini, Alhamdulillah titik terangnya makin ada,” ucapnya.

Pihaknya juga belum mengetahui secara penuh terkait hasil autopsi terhadap jasad korban. Hingga prarekonstruksi tersebut Polres Batang masih menunggu hasilnya dari Polda Jateng. “Kami masih menunggu lagi hasil autopsi, labfor, dan lain sebagainya,” tandasnya.

Sebelumnya, Casriana, 39, kakak korban mengaku tak sabar menunggu penyelidikan. Ia berharap jika terungkap, pelaku harus dihukum mati. “Memang ada hukum, tapi kalau saya pribadi mintanya pelakunya nyawa dibalas nyawa,” kata Ana Senin (30/8/2021).

Ana mengaku masih trauma dengan peristiwa tersebut. Ia melihat secara langsung jasad Lia saat pertama kali ditemukan bersama warga. Ia selalu teringat sang adik ketika di kamar mandi. “Pihak keluarga pun cuma bisa terus mendoakan agar pelakunya bisa segera ketemu,” pintanya. (yan/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya