RADARSEMARANG.COM, Batang – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Batang dari sektor pariwisata turun drastis. Selama PPKM berlangsung Pemkab Batang telah kehilangan potensi pendapatan hingga ratusan juta rupiah. Sejak 3 Juli 2021 hingga saat ini wisata di Kabupaten Batang tutup, walaupun sudah turun ke PPKM level 3.
“Kami kehilangan pendapatan sekitar Rp 250 juta, karena dalam satu bulan perolehan PAD retribusi wisata di kisaran Rp 200 juta, sekarang ini PPKM hampir 1,5 bulan,” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Batang, Wahyu Budi Santoso Selasa (17/8/2021).
Selain itu, lanjut Wahyu, target PAD sektor pariwisata pun diturunkan. Sebelum PPKM, target Rp 3,3 miliar, kemudian diturunkan menjadi Rp 2,175 miliar.
“Hingga pertengahan tahun ini, PAD dari sektor wisata sudah mencapai Rp 1,5 miliar. Semoga bisa tercapai di sisa waktu ini,” terangnya.
Pihaknya berharap, ada kerja sama dan kepedulian dari masyarakat terhadap protokol kesehatan. Sehingga mampu menurunkan angka penyebaran covid dan ada penurunan level PPKM di Kabupaten Batang. Jika PPKM turun ke level 2, maka tempat wisata boleh buka.
“Harapan kami level PPKM di Batang segera turun, karena pelaku usaha pariwisata keadannya cukup memprihatinkan. Mereka tidak memperoleh pendapatan,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan RADARSEMARANG.COM, kawasan Pantai Sigandu terlihat ramai pengunjung. Destinasi wisata Pantai Sigandu dan Dolphin Center tutup, namun kafe-kafe di sepanjang jalan Sigandu-Ujungnegoro tetap buka. Kafe-kafe itu menjadi sarana alternatif masyarakat untuk melepas penat karena berada di tepi pantai.
Sementara itu, di Pantai Ujungnegoro, beberapa pengunjung curi-curi waktu memasuki area pantai yang ditutup. Walaupun ada portal tanda tutupnya area wisata, pengunjung tetap nekat. Mereka memarkirkan kendaraan di depan portal pintu masuk. (yan/zal)