RADARSEMARANG.COM, Batang – Banyaknya kasus kecelakaan di jalur Bawang-Dieng mendapat sorotan berbagai pihak.
Kepala Satuan Lali Lintas (Kasatlantas) Polres Batang, AKP Adis Dani Garta pun memberikan beberapa masukan. Salah satunya, adanya guard rail atau pagar pengaman jalan.
Hal itu diperlukan untuk mengurangi risiko saat kecelakaan. Mengingat kondisi jalan yang curam membuat sangat rawan. Apalagi di sebelah kiri dan kanan jalan langsung berhadapan dengan jurang.”Kami menyarankan agar jalan diperlebar, dikasih rambu-rambu peringatan, petunjuk arah, dan dipasang guard rail,” katanya.
Adis juga meminta pengendara sepeda motor matik, sebisa mungkin tidak melintas di wilayah tersebut. Alasannya, turunan panjang dan banyak belokan membuat motor matik rawan rem blong. Motor tanpa gigi transmisi itu hanya mengandalkan rem, hingga cepat membuatnya overheat.
Jalur Bawang menuju Dieng itu dikenal dengan jalan tol atas awan atau tol kahyangan. Menghubungkan Kabupaten Batang dan Banjarnegara dengan menyajikan pemandangan indah pegunungan. Keindahannya sempat viral beberapa waktu lalu. Terakhir, sepasang kekasih berusia 17 tahun tewas terjun ke jurang.
Kecelakaan pasangan asal Kota Pekalongan itu juga sempat jadi perbincangan di media sosial. Mereka tewas usai merayakan anniversary tiga tahun pacaran dari berwisata di dataran tinggi Dieng, Senin (21/6/2021).
Bupati Batang Wihaji mengatakan, pemkab sudah melakukan upaya antisipasi menekan angka kecelakaan. Seperti memasang sejumlah rambu-rambu.”Namun apabila dirasa masih kurang, maka nanti saya imbau dinas terkait untuk menambah lagi jumlah rambu peringatan yang ditujukan pada para pengendara,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar terus berhati-hati saat melewati jalur Bawang-Dieng. Kontur jalan di sana sangat curam. Tidak semua kendaraan mampu melintasinya.”Pengendara harus waspada, jangan sampai terlena dengan halusnya medan jalan,” tandasnya. (yan/zal)