RADARSEMARANG.COM, Batang – Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (ABPEDSI) Kabupaten Batang mengusulkan kenaikan insentif anggotanya. Hal tersebut dianggap bisa meningkatkan kesejahteraan dan peran BPD di lapangan. Saat ini insentif mereka sebesar Rp 200 ribu sebulan untuk anggota, dan Rp 250 ribu untuk ketua.
Ketua ABPEDSI Kabupaten Batang Agus Sumantoro mengatakan, pihaknya menunggu keputusan dari Bupati Wihaji. Wihaji mensyaratkan adanya peningkatan PAD terlebih dahulu untuk bisa menganggarkan kenaikan insentif.
“Kalau harapan kami, sesuai dengan intensif di Jawa Tengah. Paling tidak bisa mengacu kesitu. Terbesar di Kudus Rp 1,3 juta per bulan. Itu juga belum termasuk uang operasional yang lain,” ujar Agus usai pengukuhan kepengurusan ABPEDSI Kabupaten Batang 2021-2026, Rabu (16/6/2021).
Organisasi tersebut memiliki jumlah anggota 2.151 orang. Usai pengukuhan, ke depan pihaknya akan saling mengevaluasi dan mengontrol dengan pemerintahan desa. Supaya alokasi Dana Desa dari pemerintah bisa berjalan sesuai rencana.
“Selama ini memang kami terkesan seperti mengawasi atau mengontrol mereka, padahal kami tidak seperti itu. Tujuan kami sama, yaitu ingin masing-masing desa maju bersama-sama,” ucapnya.
Sementar itu, Wihaji mendukung usulan kenaikan insentif untuk BPD. Dengan catatan, akan menghitung kemampuan keuangan daerah. Karena saat ini anggaran terkena refocusing.”Sementara sabar dulu karena ini lagi masa Covid 19. Insyaallah suatu saat kalau kemampuan daerah sudah ok. Menunggu waktu saja,” tegasnya.
Wihaji menginginkan, selain mengawasi, BPD bisa menjadi mitra kepala desa. Sehingga ketika ada Musdes ataupun RAPBDes, mereka betul-betul aktif. (yan/zal)