RADARSEMARANG.COM, Batang – Meski zona merah Covid, Kecamatan Batang bakal melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) Senin depan (24/5/2021). Langkah tersebut diambil atas dasar aspirasi dari masyarakat, kepala sekolah, dan guru wilayah tersebut. Mengingat, sekolah di kecamatan lain telah melakukan PTM sejak 9 Maret 2021.
“Kami masih menunggu disposisi dari pak bupati,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang Ahmad Taufiq, Rabu (19/5/2021). Ia mengatakan, sekolah-sekolah di Kecamatan Batang sedang persiapan. Juga pengecekan sarana dan prasarana. Persiapan yang dilakukan seperti awal PTM di kecamatan lain.
Ketua PGRI Batang Arief Rohman menjelaskan, PTM di Kecamatan Batang akan berbasis kelurahan atau desa. Kelurahan atau desa yang masuk zona hijau Covid akan diizinkan. Sementara kelurahan atau desa yang ada penderita Covid tidak diizinkan memberangkatkan siswanya. “Kalau ada yang positif Covid di satu kelurahan atau desa, maka sekolah harus menghentikan proses PTM dan beralih ke pembelajaran dari rumah,” ucapnya.
Menurutnya, PTM di zona merah Covid juga dilakukan untuk menunjang pelaksanaan penilaian akhir tahun, untuk kenaikan kelas.
Pihaknya mendukung penuh keputusan kegiatan PTM di Kecamatan Batang. Kuncinya adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat. Bila protokol kesehatan dilakukan dengan baik dan tepat, baik di rumah ataupun di sekolah, PGRI optimistis tidak akan terjadi klaster di sekolah. Seperti yang sudah dilakukan di 14 kecamatan, sampai saat ini tidak terjadi klaster pendidikan.
“Guru di kecamatan batang sudah 100 persen divaksin. Namun idealnya, sebelum PTM siswa dan guru dirapid antigen. Tapi karena jumlah siswa dan guru yang sangat banyak, itu sulit dilakukan,” terangnya.
Jumlah siswa SD di Kecamatan Batang ada sekitar 60 ribu, sementara SMP sekitar 15 ribu. Banyaknya jumlah siswa dianggap cukup merepotkan saat pelaksanaan rapid antigen hingga evaluasi. Sehingga proses PTM dipandang cukup dengan menerapkan prokes saat di rumah dan di sekolah.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, dokter Didiet Wisnuhardanto mengatakan, tren penyebaran Covid di Kecamatan Batang menurun. Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan penerapan PTM.
“PTM bisa digelar karena di Kecamatan Batang angka positif Covid-19 sudah menurun. Info hari ini hanya ada 14 orang, lebih rendah jika dibandingkan bulan lalu mencapai 60 orang yang terindukasi Covid-19,” tandasnya. (yan/lis)