RADARSEMARANG.COM, Batang – Nelayan di Kabupaten Batang akan punya pusat hunian. Lokasinya berada di daerah pesisir Karangasem Utara, Kecamatan Batang. Berada di satu kompleks perumahan, lahan 13 hektare disiapkan untuk 1.500 rumah nelayan.
Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang Teguh Tarmujo menjelaskan, kerjasama itu dilakukan antara Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Dislutkanak), BTN Kantor Cabang Pekalongan, dan HNSI. “Nelayan berkartu anggota HNSI Batang kini bisa memiliki rumah lebih layak. Tidak lagi tinggal di rumah mertua. Sebelumnya, nelayan dianggap punya nilai tawar yang lemah saat pengajuan rumah bersubsidi. Sehingga kalah bersaing,” ujarnya usai penandatanganan nota kesepahaman Senin (12/4/2021) sore.
Rumah Nelayan itu berada di kompleks perumahan Mutiara Batang. Teguh pun merasa bersyukur, tugasnya ke depan adalah mengkalkulasi penghasilan dan mengedukasi para nelayan. Supaya cicilan rumah bisa berjalan lancar. Angsuran maksimal yang bisa diperoleh adalah dalam jangka 20 tahun. “Saya kira untuk keluarga kecil nelayan dengan angsuran Rp 800 ribu hingga Rp 900 ribu saya kira masih mampu. Yang terpenting diberi kepercayaan dulu para nelayan,” tegasnya.
Branch Manager BTN Kantor Cabang Pekalongan Erik Budi Setiawan menjelaskan, kerjasama dengan asosiasi nelayan itu merupakan yang pertama kali di lingkup Karesidenan Pekalongan. Tidak ada batas minimal penghasilan bagi nelayan. Namun ada batas penghasilan maksimal Rp 6 juta bisa mengajukan rumah subsidi dengan mudah. Sesuai syarat yang telah ditentukan. “Kami perhatikan mitigasi-mitigasi risikonya sebelum sepakat menandatangani kesepahaman ini. Syarat utamanya, nelayan harus punya tabungan minimal 3 bulan berjalan di bank manapun,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dislutkanak Tri Haryadi Sudaryanto mengatakan bahwa jumlah nelayan di Kabupaten Batang ada 10 ribu. Ia berharap perkampungan nelayan yang disediakan bisa berkembang pesat. Karena nelayan lebih dekat dengan tempat kerjanya. (yan/ton)