27 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

Tak Tertib Prokes, Sekolah di Kecamatan Banyuputih Ditutup

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – Satu sekolah dicabut izin pembelajaran tatap muka (PTM) oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Batang. Sekolah tingkat dasar itu kedapatan tidak menerapkan protokol kesehatan. Ketua PGRI Kabupaten Batang Arif Rohman menjelaskan pihaknya sungguh-sungguh dalam melakukan pengawalan berlangsungnya (PTM).

“Sampai saat ini sekolah wajib melaporkan kondisi proses pembelajaran. Kemarin sempat ada sekolah di Kecamatan Banyuputih yang kami tutup dan tidak diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka. Mereka tidak disiplin pada aturan protokol kesehatan yang sudah  diwajibkan,” ucapnya pada RADARSEMARANG.COM.

Hal itu menjadi contoh bagi sekolah lain. Agar terus menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya pun terus memastikan bahwa sekolah memberlakukan protokol kesehatan sejak awal PTM dimulai. Yaitu tanggal 9 Maret 2021. Demi menghindari penyebaran Covid dan munculnya klaster di dunia pendidikan. Menurutnya, butuh dukungan dari semua pihak. Terutama masyarakat. Tidak hanya membebankan pada guru, murid, maupun orang tua.

Banyak tantangan yang dihadapi oleh para guru saat awal dimulainya PTM. Mereka harus mulai mengajar etika mupun pendidikan moral dari nol. Sebab, sudah satu tahun siswa tidak masuk dan diajar oleh guru secara langsung.

Begitu pula pada anak kelas satu SD, mereka belum pernah merasakan suasana sekolah. Jadi harus diajari dari awal lagi. Tentang bagaimana berkomunikasi atau bergaul dengan sesama teman, maupun etika dan sopan santun terhadap guru. Hal tersebut merupakan suatu pekerjaan yang harus dilakukan secara maksimal oleh para guru.

“Kami sudah melakukan pantauan selama dua pekan ini. Kami melihat siswa sudah mulai bergembira, tetapi dalam suasana yang kurang normal. Tetapi pembelajaran yang sekarang lebih baik daripada pembelajaran daring,” terangnya.

Menurut Arif, adanya PTM memberi harapan baru bagi guru-guru untuk lebih memaksimalkan cara mengajar. Sehingga semua yang disampaikan dapat ditangkap maksimal oleh siswa. Secara umum, kondisi psikologis anak menjadi lebih baik. Karena saat pembelajaran daring mereka hanya berteman dengan gadget. Lebih banyak bermain game online. Mereka jarang berkomunikasi dengan temannya, jarang bertegur sapa dengan gurunya.

Pelajaran dari yang hampir dilakukan setahun ini semua guru menyampaikan sulitnya melakukan pembelajaran yang harus memenuhi tiga unsur. Menurut guru-guru mereka hanya bisa menyalurkan atau mentransfer pengetahuan saja sementara pembentukan karakter dan lain-lain tidak bisa. Karena siswa butuh pengalaman komunikasi yaitu dengan teman sebaya. Baik itu cara berkomunikasi dengan teman yang lebih tua atau dengan yang lebih muda.  (yan/lis)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya