RADARSEMARANG.COM, Batang – Berburu truk oleng untuk konten media sosial, remaja asal Pemalang tubruk bokong turuk boks, Kamis (4/3/2021). Peristiwa konyol itu terekam kamera, hingga viral di jagat maya.
Lokasi kecelakaannya berada di jalur Pantura Kecamatan Subah. Gerombolan pemuda itu membuntuti truk oleng dari Kabupaten Pemalang.”40-an orang ada itu, rombongannya banyak sekali. Mereka ugal-ugalan sambil merekam video. Banyak juga yang tidak pakai helm. Saya lihatnya sampai geleng-geleng kepala,” ujar Fian, 27, salah satu saksi mata kepada RADARSEMARANG.COM, Jumat (5/3/2021).
Saat itu Warga Kecamatan Batang itu sedang berkendara menuju arah barat. Saat melintas di jalan Pantura Subah, ia berpapasan dengan iring-iringan sepeda motor dari barat membuntuti truk. Tak disangka, sore harinya ia mengetahui peristiwa itu telah viral. Salah satu pengendaranya menubruk truk boks.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00. Korban adalah Bagas Pradipta, 15, dan Luky Satria, 15. Keduanya berasal dari Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Bagas beralamat di Desa Loning, sementara Luky berasal dari Desa Tegalmlati.
Mereka berboncengan. Luky membonceng sembari merekam menggunakan ponsel. Pandangan keduanya terfokus pada truk yang sedang oleng di samping kanan. Tak sempat menghindar, ada truk boks didepannya dengan kecepatan lambat. Keduanya pun menubruk bokong truk boks.
Motor Honda Scoopy putih yang dikendarai ringsek di bagian depan. Keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas Subah. Bagas mengalami luka ringan dan harus mendapatkan jahitan di pelipis kiri. Sementara Luky hanya mengalami syok. Tak sampai lama mendapatkan perawatan, orang tua mereka datang menjemput. Pulang sekitar pukul 21.00.
“Kebetulan truk yang ditabrak bukan truk oleng. Korbannya luka ringan, tadi malam sudah ada kesepakatan. Tidak akan saling menuntut. Kami sudah sering melakukan sosialisasi, bahkan melakukan penindakan pada truk oleng,” ujar Kanit Laka Satlantas Polres Batang Ipda Abdul Khayat saat mendatangi pangkalan komunitas truk di Subah, Jumat (5/3).
Ia menjelaskan, aksi berkendara zig-zag dan oleng membahayakan banyak pihak. Bersama jajarannya, ia langsung menyampaikannya pada komunitas, para pengemudi truk, dan pemilik warung. Supaya tidak ada truk oleng di area Subah.
Beberapa bocah juga ikut menjadi sasarannya. Mereka diminta untuk tidak lagi mencari konten media sosial dari truk oleng. Berbagai spanduk komunitas truk oleng yang tertempel di lokasi pun diminta dicopot. Paguyuban yang ada di tempat persinggahan tersebut juga diminta membuat spanduk penolakan aksi truk oleng.
Sementara itu, Kapolsek Subah AKP Prisandi Tiar menjelaskan, yang membuat konten truk oleng rata-rata anak-anak kecil. Anak-anak usia sekolah. “Kami menyayangkan, kejadian itu kok bisa sampai terjadi di wilayah kami. Padahal kami sudah menghimbau terus pada komunitas truk-truk yang ada di sekitar Alas Roban. Supaya tidak membuat konten yang membahayakan,” ucapnya.
Beny Susilo, selaku sekretaris Paguyuban Pengemudi Alas Roban Comunity (ARC) ikut bersuara. Truk oleng yang sedang viral tersebut berasal dari luar daerah. Kebanyakan pengemudi yang ada di Subah tidak melakukan aksi oleng. Aksi berbahaya itu justru dilakukan oleh sopir-sopir dari luar daerah. “Kami dari pengemudi tetap mengutamakan keselamatan, kami di jalan banyak resiko. Untuk truk yang oleng di Alas Roban itu rata-rata truk dari luar daerah,” timpalnya. (yan/bas)