RADARSEMARANG.COM, Batang – Simpang susun di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang ditarget rampung April 2021. Jembatan itu bakal membuka akses tol menuju area KIT Batang.
“Jembatan layang rencananya April 2021 sudah selesai. Jembatan itu menghubungkan jalan tol untuk masuk ke kawasan industri. Khusus untuk melayani KIT Batang,” ujar Galih Saksono, direktur utama KIT Batang.
KIT Batang kini sedang mem-branding nama Grand Batang City. Sebagai gambaran, kawasan tersebut bukan hanya untuk industri. Melainkan sebagai kawasan kota baru. Ada pusat hunian, pendidikan, kesehatan, industri, dan lain sebagainya.
Selain jembatan layang atau simpang susun, jalan di area lokasi juga sedang dalam masa percepatan. Targetnya, pertengahan tahun ini bisa diselesaikan. Demi menyambut investor yang telah masuk.
“Saat ini yang berjalan bersamaan kan jalan dari cipta karya. Diharapkan, jalan di bulan Juni ini bisa selesai. Selanjutnya sarana air minum akan mulai dibangun,” imbuhnya.
Grand Batang City digadang menjadi destinasi industri di tingkat internasional. Pesaingnya bukan kawasan industri lain yang ada di Indonesia. Saingan utamanya adalah kawasan industri di Vietnam, Thailand, dan negara lainnya. Sebagai kawasan yang ramah investor, Grand Batang City biaya sewanya digratiskan selama lima tahun. Harga sewa lahannya pun bersaing dengan Vietnam, yaitu di kisaran Rp 700 ribu tiap hektare-nya.
Corporate Secretary PT Pembangunan Perumahan (PT PP) Persero Tbk, Yuyus Juarsa mengatakan, percepatan pembangunan terus dilakukan. Progres pembangunan di fase satu seluas 450 hektare terus dikebut. PT PP sendiri dipercaya untuk mengerjakan paket pembangunan jalan.
Jalan baru akan dibangun sepanjang 3,6 kilometer dan 1 Jembatan sepanjang 84 meter. Proyek pembangunan jalan tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 180 hari. Proyek tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp 183 miliar. Biayanya menggunakan APBN tahun anggaran 2020-2021.
“Dengan progress yang sudah berjalan, PT PP optimis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu. Sehingga para investor dapat segera masuk untuk memulai pembangunan pabrik mereka,” terangnya. (yan/lis)
