33 C
Semarang
Thursday, 19 December 2024

Mandi di Dekat Jembatan Kali Kuto, Dua Bocah Terseret Arus

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – Dua bocah terseret arus Kali Kuto di perbatasan Kendal-Batang, Selasa (16/2/2021) sore. Korban diketahui bernama Galih Priyadi, 14, dan Elang, warga Dukuh Sala’an, Desa Sambongsari, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal.

Peristiwa nahas itu terjadi usai korban dan teman-temannya bermain sepak bola di sawah sekitar rumahnya. Saat itu, keduanya mandi dan bercanda di groundsill bersama lima temannya sekitar pukul 17.00.

Kondisi groundsill atau ambang pengendali arus sungai yang licin, membuat keduanya jatuh terpeleset dan terseret ke bawah groundsill Teman korban berusaha menolong. Namun terhalang pusaran air yang cukup besar. Di tengah kebingungan, teman-teman korban melihat ada tangan menyembul dari dalam air.

Selanjutnya salah satu teman korban meminta tolong warga. Warga yang datang langsung terjun menolong tanpa alat pengaman. Lima belas menit kemudian, Elang berhasil ditarik ke tepian. Sementara Galih tidak terlihat lagi. Elang bisa diselamatkan meskipun kondisinya kritis.

Petugas Polsek Weleri yang mendapat laporan segera meminta bantuan tim SAR, dan instansi terkait. Puluhan personel gabungan SAR, PMI, BPBD, Damkar, serta Banser dari Kendal dan Batang tiba di lokasi kejadian. Mereka berjibaku melawan derasnya air dengan diterangi lampu sorot. Pada pukul 22.00, pencarian dihentikan lantaran cuaca hujan dan dengan penerangan minim.

“Meskipun pencarian dihentikan, tapi personel SAR tetap siaga di sekitar lokasi. Lampu sorot juga dinyalakan dari sisi timur dan barat,” jelas Kapolsek Weleri AKP Miyardi kepada RADARSEMARANG.COM.

Keesokan harinya, Rabu (17/2/2021), pencarian dilanjutkan dengan peralatan yang lebih komplit. Perahu karet dan peralatan menyelam diterjunkan di sekitar groundsill. Anggota SAR juga menyisir sungai sampai muara.

Awan Gunawan, relawan dari PMI mengatakan, kendala yang dihadapi adalah arus deras, pusaran air, serta kondisi cuaca. “Kami koordinasi dengan relawan yang berada di hulu sungai. Untuk memberi tahu jika daerah atas hujan, karena debit air bisa tiba-tiba naik,” kata Awan.

Menurutnya, meskipun debit air normal, pusaran air di groundsill tetap membahayakan. Hingga Rabu sore, Galih belum juga ditemukan. Upaya pencarian akan dilanjutkan hari ini.

Sementara itu, kediaman orang tua Galih di Dukuh Sala’an, Desa Sambongsari, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, kemarin ramai oleh para tetangga dan kerabat. Merek melantunkan doa supaya siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Gringsing, Batang itu bisa segera ditemukan.

Tetangga korban, Wiji Aryanto, mengatakan, Galih termasuk anak yang rajin. Setiap sore, ia belajar mengaji di TPQ. Namun sore itu, putra sulung dari dua bersaudara  pasangan Suroso dan Mundariyah ini membolos, dan bermain sepak bola. Nahasnya, korban justru terseret aliran air Kali Kuto, dan belum ditemukan hingga kemarin. (yan/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya