RADARSEMARANG.COM, Batang – Empat investor positif akan bangun pabriknya di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Kepastian itu disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat mengunjungi KIT Batang Minggu (14/2/2021).
Investor yang masuk pertama adalah LG, sebagai industri baterai mobil. Pabrik yang dibangun bakal terintegrasi dari hulu ke hilir. Karenanya, investasi tersebut menjadi konsorsium, di dalamnya termasuk Hyundai, beberapa perusahaan lain, dan gabungan holding BUMN. Di antaranya Antam, Pertamina, dan PLN.
“Total investasinya Rp 142 triliun. Ini tidak hanya di Kabupaten Batang, smelter-nya juga ada di Maluku Utara. Di Batang sendiri akan dibangun recycle, cathode, dan precursor,” ujar Bahlil di Marketing Galery usai berkeliling proyek KIT Batang.
Pada kesempatan itu, ia berjibaku dengan lumpur saat meninjau lahan di zona 2 seluas 123 hektare. Sebagian lahannya akan dibangun pabrik LG Group. Ia menargetkan, Mei 2021, seluruh pembangunan infrastruktur pada tahap pertama clear. Termasuk cut and fill terhadap pematangan lahan. Tahap pertama lahan seluas 450 hektare disiapkan, dari total 4.300 hektare.
“Untuk tahap pertama 450 hektare, tenant yang ada sudah 170 hektare yang sudah clear. Kami targetkan di Juni, Juli 200 hektare clear. Sehingga kita tidak lagi berbicara tenant,” jelasnya.
Perkembangan pembangunan jalan-jalan utama, termasuk jalan masuk menuju lokasi itu pun sudah mulai dibangun. Cut and fill dari target 450 hektare, zona 1 seluas 142 hektare sudah mencapai 99,80 persen. Zona 2 sudah mencapai 95,66 persen, sementara zona 3 seluas 185 hektare baru 10 persen pengerjaannya.
Selain LG yang telah masuk, ada juga pabrik kaca otomotif. Nilai investasinya mencapai Rp 4 triliun. Pabrik Alpan Lighting LED dari Amerika Serikat dan Wafin dari Belanda juga telah memastikan untuk berinvestasi di KIT Batang. “Saya menyampaikan yang pasti-pasti saja, insyaallah clear di tahun 2021. Sudah barang paten semua. Tidak ada lagi janji-janji palsu,” tandasnya.
Bupati Batang Wihaji menyambut baik hadirnya para investor di KIT Batang. Pihaknya tidak akan mempersulit dengan melakukan pelayanan semaksimal mungkin. Hal tersebut dilakukan karena Pemda memiliki saham KIT Batang sebesar 10 persen. “Tugas Pemda melayani dengan baik dan mempermudah semua urusan yang berkaitan pemerintah daerah khususnya perizinan,” ucapnya. (yan/ton)
