27 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Sisir Perairan Batang, Cari Korban Kapal Karam

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – Aparat gabungan menyisir perairan Batang untuk mencari korban kapal karam. Menyusul usai ditemukannya dua nelayan asal Batang di laut Jepara, Rabu (13/1/2021) pagi. Diduga, mereka hanyut saat kapal karam di perairan Batang, Kamis (7/1/2021).

Aparat yang diterjunkan di antaranya dari Satpol Air Polres, TNI AL Batang, dan tim dari BPBD Kabupaten Batang. Mereka melakukan penyisiran hingga jarak satu jam dari Pelabuhan Batang. “Dua nelayan yang ditemukan di Jepara sudah dijemput Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Batang, sementara 12 ABK lainnya masih dicari oleh aparat gabungan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Ulul Azmi pada RADARSEMARANG.COM, Kamis (14/1/2021).

Sebelumnya dikabarkan bahwa dua nelayan asal Kabupaten Batang ditemukan mengapung di atas styrofoam di Perairan Lemah Abang, Jepara. Jaraknya sekitar 13 mil dari Pantai Pailus, Mlonggo, Jepara. Mereka adalah Sairi, 59, dan Kadarso, 35, warga Klidang Lor, Kecamatan Batang. Keduanya ditemukan dalam keadaan tak berdaya, selama enam hari terombang-ambing di lautan lepas.

Kapal pencari ikan yang karam tersebut merupakan KM Berkah Abadi. Ukurannya 30 gross ton dengan membawa 14 ABK. “Korban selamat sudah dibawa ke RSUD Kartini Jepara untuk mendapatkan perawatan,” imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang beredar, nelayan asal Pailus Jepara menemukan korban saat akan menebar jaring. Keduanya langsung mendapatkan pertolongan kemudian dievakuasi ke daratan. “Cuaca hari ini ombaknya lumayan besar. Tim terus melakukan pencarian hingga pukul 12.13,” kata Ulul.

KM Berkah Abadi berangkat dari pelabuhan Batang pada Kamis (7/1/2021), pukul 18.00. Saat tengah malam, KM Berkah Abadi ditabrak kapal berukuran besar. KM Berkah Abadi itu milik Hermanto warga Kelurahan Klidang Lor. Adapun 12 korban nelayan yang belum ditemukan yaitu Faizin, Deky Satyo, Botok, Tri Aji Pujianto, Angga Rifki S, Taufik H, Rozikin, M Bahrul Ulum dan dari Desa Klidang Lor.

Berikutnya, Kashendrayani, dan Saiful asal Desa Klidang Wetan. Kemudian Ajik Slamet, dan M Muhrobin dari Kelurahan Proyonanggan Utara. Semuanya berasal dari satu kecamatan. Kejadian itu merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya KMN Sri Lestari asal Kabupaten Kendal juga kandas di perairan Batang, Kamis (7/1/2021).

“Nelayan juga diimbau untuk tidak melaut, karena cuaca tidak mendukung. Ketinggian ombak diperkirakan 1,25 meter hingga 2,5 meter. Warga pesisir bisa langsung memberikan informasi pada kami jika melihat korban atau yang berkaitan dengan KM Berkah Abadi,” tegasnya. (yan/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya