RADARSEMARANG.COM, Batang – Bupati Batang Wihaji bantu warga keruk Sungai Gendingan di Kecamatan Batang Kamis (19/11/2020). Ia tak mengurungkan niatnya, walaupun air kali berwarna hitam pekat, dan berbau amis. Sampah dan lumpur menyumbat aliran hingga picu banjir tiap hujan.
Wihaji bersama warga bergantian mengangkat ember yang telah diisi lumpur, sampah, hingga bebatuan dari dasar kali. Ember digeser hingga menuju tepi jembatan untuk dimasukkan dalam bak mobil pengangkut.
Sungai Gendingan menjadi prioritas Pemkab Batang untuk dinormalisasi pada musim hujan kali ini. Prosesnya melibatkan ribuan warga lokal. Mereka dibayar Rp 85 ribu per hari untuk bekerja selama 4 jam. Mereka masuk dalam program padat karya, digelar sampai 30 hari. Normalisasi dilakukan di aliran sepanjang 4,8 kilometer.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batang Suprapto menjelaskan, ada 4.800 warga lokal dilibatkan. “Dalam kegiatan padat karya normalisasi sungai, warga akan dilibatkan dalam dua pekerjaan dengan total anggaran Rp 1,3 miliar,” ujarnya.
Wihaji menuturkan, padat karya kali ini upaya antisipasi banjir. Mengingat Sungai Gendingan di Kecamatan Batang alami pendangkalan hebat. Aliran tersumbat tumpukan sampah rumah tangga. “Karena dangkal, saat musim hujan datang, sungai di wilayah Kecamatan Batang debit airnyanya naik hingga munculkan banjir. Karenanya, padat karya dijalankan,” ujarnya.
Padat karya dirasa lebih hemat dan efektif untuk meminimalkan banjir. Warga yang terlibat bekerjasama menggunakan perlengkapan manual mengeruk pendangkalan sungai. Padat karya juga membantu menambah pemasukan warga sekitar yang diberdayakan. (yan/ton/bas)