RADARSEMARANG.COM, Batang – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Batang menciptakan mesin pencetak dokumen mandiri. Pembuatan mesin itu ditujukan untuk menekan adanya pungutan liar (pungli) oleh berbagai pihak. Masyarakat bisa mengoperasikannya sendiri.
Ide tersebut juga bisa mengurangi kontak masyarakat dengan petugas. “Sasaran kami dengan adanya mesin ini bisa memutus rantai pungutan liar, yang pokok di situ,” ujar Kadisdukcapil Kabupaten Batang, Abdur Rahman, usai sosialisasi alat tersebut di Hotel Dewi Ratih Batang, Kamis (12/11/2020).
Mereka memodifikasi sendiri komponen yang ada. Sehingga menekan anggaran hingga 73 persen. Satu mesin tersebut di pasaran harganya berkisar di angka Rp 190 juta. Sementara Disdukcapil Kabupaten Batang membuatnya hanya dengan anggaran Rp 50 juta.
“Mungkin ini satu-satunya, kami membuat sendiri mesin pencetak dokumen mandiri. Pembuatan alat tersebut juga menjadi inovasi meningkatkan pelayanan kependudukan,” imbuhnya.
Alat yang dinamai Mesin Cetak Mandiri (MCM) itu telah diujicoba dan digunakan masyarakat sejak bulan Oktober 2020. Alat tersebut bisa mempermudah pencetakan dokumen KK, akta kelahiran, akta kematian dan Kartu Indentitas Anak (KIA). Saat uji coba, seorang anak berhasil mencetak KIA hanya dalam dua menit.
Alat tersebut akan terus disempurnakan, karena belum bisa melakukan pencetakan KTP. “Perlu printer khusus untuk mencetak KTP yang memiliki chip, kemungkinan akan dimodifikasi lagi agar lebih sempurna,” tuturnya.
Mesin tersebut saat ini hanya ada di Kantor Disdukcapil, Bupati Batang Wihaji berharap mesin tersebut bisa diperbanyak. Serta ditempatkan di lokasi-lokasi strategis yang bisa dijangkau masyarakat dengan mudah. Sehingga benar-benar mempermudah layanan pada masyarakat.
“Mulai hari ini layanan dokumen yang menjadi kewajiban pemerintah daerah bisa dicetak secara mandiri. Tanpa harus datang ke kantor, baik itu KK, akte kelahiran, dan akte kematian. Mesin cetak mandiri ini mempermudah layanan tersebut,” tandasnya. (yan/bas)
