RADARSEMARANG.COM, Batang – Pemkab Batang telah menggelontorkan dana Rp 3,6 miliar untuk membangun bazar bisnis. Lokasinya dianggap strategis, berdampingan dengan Hutan Kota Rajawali (HKR) dan GOR Indoor.
Area bazar bisnis itu membuka peluang bagi pengusaha lokal. Mereka bisa memasarkan produknya sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang.
Basar bisnis itu dirancang sebagai salah satu pilihan pusat kuliner dan oleh-oleh. Lengkap dengan wahan permainan anak, serta area untuk hiburan musik. Bupati Batang Wihaji menjelaskan hal tersebut untuk merespon pertumbuhan industri dan wisata di Kabupaten Batang. “Dari perencanaan sampai hingga sekarang proyek bazar bisnis sudah mencapai 45,11 persen atau melebih target 7 persen dari progress,” ujar Wihaji.
Bazar bisnis tersebut direncanakan sebagai ajang promosi produk UMKM dan IKM masyarakat Kabupaten Batang. Ada 10 lapak untuk produk UMKM basah dan 34 lapak produk kering. “Tahun ini proyek selesai, 2021 sudah bisa operasi untuk dimanfaatkan warga Kabupaten Batang,” imbuhnya.
Nantinya, pengelolaan diserahkan pada pihak ketiga. Sehingga lebih profesional dalam pengelolaan bazar bisnis. Keputusan itu diambil karena jika Pemda yang mengelola, hasilnya dianggap tidak proporsional. Pengelola nantinya bertanggungjawab kepada Disperindagkop, untuk memajukan bazar bisnis tersebut.
“Pedagang yang bakal menempati, pasti baru yang akan diseleksi oleh Disperindagkop dengan membuka pendaftaran, tapi ini dikhususkan bagi masyarakat yang ber-KTP Batang,” tambahnya. (yan/ton/bas)
