RADARSEMARANG.COM, Batang – Ketua TP PKK Kabupaten Batang Uni Kuslantasih Wihaji inginkan siswa peduli sampah. Salah satu caranya dengan mengajarkan para siswa dengan membuat ecobrick. Koordinasi sudah dilakukan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang untuk merealisasikannya.
“Target terjauh kami untuk mendapatkan rekor muri, cuma prosesnya butuh waktu yang lama. Semuanya harus terlibat untuk membuat ecobrick tidak hanya PKK saja,” ucapnya.
Menurutnya, ecobrick efektif sebagai program pengurangan sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan. Karena itu, program tersebut akan terus dilanjutkan, setelah sebelumnya menggandeng ibu-ibu PKK se-Kabupaten Batang.
Ke depan, ia terus berharap keterlibatan dari berbagai lini, baik dari dinas ataupun instansi lain ikut terlibat. Seperti di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang akan menugaskan siswa-siswi untuk membuat ecobrick.
Saat ini sudah ada beberapa sekolahan yang telah menerapkan konsep pembuatan ecobrick. Setiap satu anak membuat satu botol. Sudah terlaksana jauh sebelum munculnya Covid-19. Mereka membuat ecobrick di lacinya masing-masing.
Ketika siswa jajan, sampah plastik dikumpulkan untuk dimasukkan dalam botol. Gol program pembuatan ecobrick itu untuk perubahan mental bersama tentang cinta lingkungan, cinta kebersihan, dan peduli sampah. (yan/ton/bas)