RADARSEMARANG.COM, Batang – Pemkab Batang punya strategi khusus untuk mengembangkan sektor UMKM. Para pelaku usaha didorong tidak dengan pemberian bantuan permodalan. Melainkan dengan program pinjaman lunak.
Bupati Batang Wihaji menjelaskan, program pinjaman membuat pelaku usaha merasa ada tanggungan. Jika melalui program bantuan, para pelaku usaha akan mengabaikan persoalan keberhasilan usahanya karena modal didapatkan cuma-cuma. Sementara melalui pinjaman, pengusaha akan melakukan berbagai cara agar usahanya berkembang. Jika tidak, konsekuensinya mereka tidak bisa mengembalikan uang pinjaman modal tersebut.
“Pemkab ada pinjaman lunak, kalau pinjaman ada semangat mengembalikan kalau bantuan biasanya gak jadi,” ujar Wihaji.
Pihaknya menggarisbawahi pada tanggung jawab penerima bantuan modal. Jika usaha berhasil, pinjaman yang diberikan tidak mubazir serta dapat memicu perputaran ekonomi. Para pelaku wirausaha baru pun akan terus bertambah. Targetnya muncul ribuan wirausaha baru.
Program kredit lunak untuk memberikan semangat pada pengusaha baru dalam menjalankan usahanya. Pihaknya melihat, selama ini kalau bantuan berupa hibah, hanya sedikit yang berkembang. Seringkali usahanya bubar, karena tidak ada tanggung jawab pengembalian modal. Pinjaman modal tersebut dilakukan dengan bunga rendah. Bekerjasama dengan Badan Kredit Kecamatan (BKK) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bapera.
“Besaran pinjaman sekitar Rp 5 juta tanpa agunan dan bunganya rendah, 7 persen melalui BKK dan BPR Bappera,” katanya. (yan/ton/bas)