RADARSEMARANG.COM, Batang – Panen raya bawang putih di Kabupaten Batang menunjukkan adanya peningkatan produktivitas yang cukup tinggi. Biasanya lahan satu hektare menghasilkan sekitar tujuh ton. Panen raya kali ini meningkat 10 ton tiap hektarenya.
“Target kita dalam luasan tanam 1 hektare bisa produksi 7 ton bawang putih, tapi pada panen kali ini mampu produksi 17 ton per hektar,” kata Wakil Bupati Batang Suyono usai panen bawang putih di Dukuh Sigemplong, Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang Sabtu (22/8/2020).
Total lahan komoditas tanaman bawang putih di Kabupaten Batang ada sekitar 105 hektare. Tersebar di dataran tinggi Kecamatan Bawang dan Reban. Menurutnya, faktor tanah yang subur dan adanya pendampingan membuat panen kali ini berlipat ganda. “Bibit diberikan oleh pemerintah, sementara hasil panennya dibeli oleh tengkulak yang bekerjasama dengan pemerintah. Harga jualannya juga stabil untuk komoditi ini,” imbuhnya.
Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian Sukarman menyatakan, Batang merupakan salah satu wilayah penting di Jawa Tengah sebagai produsen bawang putih. Jawa Tengah saat ini menjadi sentra bawang putih terbesar di Indonesia. Lahannya tersebar di beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Temanggung, Magelang, Karanganyar, Semarang, Wonosobo, Tegal, juga Batang.
“Di tahun 2020 Kementerian Pertanian menargetkan 102 ribu ton. Sebagai upaya mencapai target tersebut, kami terus mengembangkan kawasan baru diberbagi wilayah seperti Sumatra,” ucapnya.
Panen bawang putih kali ini, untuk sementara waktu diutamakan untuk benih pada tanam berikutnya. Targetnya, dalam jangka empat tahun ke depan Indonesia sudah swasembada bawang putih. Tidak bergantung lagi dengan produk impor.
“Kebutuhan bawang putih kita sebanyak 500 ribu ton. Namun hasil produksi secara nasional hanya 88 ribu ton. Jadi sangat kekurangan sekali. Untuk itu kita genjot dengan program perluasan area tanam,” ujarnya. (yan/ton/bas)