28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Perhatikan Kebutuhan Primer Buruh di Kawasan Industri

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BATANG – Pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang harus memperhatikan kebutuhan primer para buruh. Pemenuhan kebutuhan primer menjadi sangat penting untuk menekan biaya hidup para buruh yang akan bekerja. Perumahan karyawan, fasilitas pendidikan, kesehatan dan transportasi harus terintegrasi dengan kawasan industri yang dibangun.

Hal itu ditekankan Pimpinan Komisi VI DPR RI Aria Bima saat menggelar kunjungan kerja (kunker) ke Pemkab Batang. Pihaknya menekankan untuk tidak meniru kawasan industri di wilayah Bekasi, Tanggerang dan Cikampek. Kawasan industri tersebut tidak memikirkan integrasi kebutuhan primer para buruh di sana.

“Jangan sampai terjadi seperti kawasan industri itu, yang akhirnya biaya hidup buruh tidak integrated dipikirkan oleh pengelola kawasan. Wilayah industri hanya seolah-olah wilayah pabrik. Akhirnya mempertinggi living cost-nya,” ujar Aria Bima Kamis (23/7).

Hal tersebut berpengaruh pada tuntutan-tuntutan Upah Minimun Regional (UMR). Pada akhirnya menjadi beban bagi korporasi. Persoalan perburuhan menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan oleh pengelola kawasan industri. Wilayah integrated juga harus memiliki resort, tempat peristirahatan, relaksasi dan hiburan bagi para buruh.

“Jangan sampai ada ketertinggalan dari aspek SDM Kabupaten Batang. Adanya pengembangan pendidikan vokasi untuk masyarakat Batang, saya yakin beberapa kendala yang muncul akan ada dan banyak. Tapi akan selesai dengan kehendak subjektif dari masing-masing stakeholder yang ada,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Batang Wihaji menyambut positif usulan adanya integrasi dengan perumahan para buruh di KIT Batang. Menurutnya, kunjungan kerja Komisi VI DPR RI tersebut merupakan langkah untuk mengetahui aspirasi atau problem problem di lapangan. Seluruh pihak sama-sama sepakat untuk lebih cepat lebih baik. Cetusnya, ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus.

“Tuntutan kita juga jangan tinggalkan pekerja-pekerja lokal. Fasilitasi orang-orang lokal bukan kita ego sektoral, saya kira itu bagian dari semangat bersama-sama masyarakat kata bersinergi dalam pembangunan industri itu,” kata Wihaji. (yan/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya