RADARSEMARANG.COM, Batang – Menghadapi keluhan beberapa warga miskin tak terdata, mereka akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan dari Pemkab Batang. Camat Warungasem Willopo tidak memungkiri ada beberapa warganya yang tidak terdaftar, walaupun tergolong tidak mampu. Pendataan tersebut tidak bisa 100 persen sempurna.
“Data yang tercecer akan kami cover, kami data lagi dan diusulkan ke kabupaten (untuk mendapatkan bantuan dari Pemkab, Red). Mudah-mudahan bisa tercover di kabupaten. Kalau untuk pendataan memang ada berapa persen data yang tercecer, itu bukan kesengajaan,” ujar Willopa kepada RADARSEMARANG.COM saat ditemui di kantornya, Selasa (12/5/2020).
Pihaknya meminta masyarakat tidak perlu khawatir, karena akan diusulkan pada bantuan di tahap berikutnya. Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial, mulai dibagikan Selasa (12/5/2020) di pendopo Kecamatan Warungasem. Pembagian tersebut juga serentak dilakukan di kantor kecamatan lain, seperti Kecamatan Batang, Wonotunggal, Reban dan Bandar. Bantuan tersebut juga bakal diberikan dari berbagai instansi, penerimanya berbeda tiap bantuan tersebut. Bantuan itu sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat, imbuhnya.
Ia pun menghimbau masyarakat agar memanfaatkan bantuan tersebut sebaik-baiknya. Jangan sampai bantuan yang diterima digunakan untuk hal-hal yang tidak penting. Harus digunakan untuk skala prioritas yang paling penting dan pokok. Di Kecamatan Warungasem sendiri telah diusulkan sekitar 10.000 KK untuk menerima bantuan. Bantuan tersebut ditarget selesai Rabu (19/5/2020).
“Tetap disyukuri bantuannya berapa, mohon kepada pihak-pihak yang mungkin merasa belum menerima bantuan harus diterima dengan legowo. Ini bukan kesengajaan, semoga ke depan bisa lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Batang Wihaji menjelaskan tempat pencairan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dipindah ke Kantor Kecamatan. Hal ini dilakukan karena Kantor Pos rata-rata memiliki ruangan dan halaman yang kecil.”Kalau memang kantor pos tidak muat dan dari pada berjubel, maka saya sarankan pindah ke kecamatan masing-masing,” tutur Wihaji usai monitoring pembagian bantuan tersebut.
Pantauan wartawan RADARSEMARANG.COM, pencairan uang sebesar Rp 600 ribu itu berjalan lancar. Warga tertib mengantre pada tempat duduk yang sengaja direnggangkan jaraknya. Rata-rata 700 orang bisa mendapatkan bantuan tersebut dalam sehari. Mulai pagi hingga sore hari.”Kalau pun ada warga yang terdampak syaratnya masuk tapi tertinggal bisa diusulkan ke Pemkab,” ungkapnya. (yan/bas)