RADARSEMARANG.COM, Batang – Melalui hasil tes rapid, banyak tenaga medis di Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (QIM) Batang positif korona. Karena itu, Bupati Batang Wihaji meminta pihak manajemen menutup sementara poli rawat jalan. Hal itu agar tidak ada banyak interaksi petugas medis di sana dengan masyarakat umum.
“Saya sudah melayangkan surat tertanggal 5 Mei kemarin, secara resmi untuk menutupnya sementara pelayanan poli rawat jalan RS QIM selama 14 hari,” ujar Wihaji pada RADARSEMARANG.COM, Rabu (6/5/2020).
Pasalnya dari hasil tracking pasien positif korona serta hasil tes rapid ada 24 tenaga medis dinyatakan positif. Sementara ada 10 hasil swab yang sudah keluar, dari swab tersebut tiga orang dinyatakan positif. Tenaga medis tersebut keseluruhannya merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Ini juga menurut tim kesehatan Gugus Tugas Percepatan penanganan covid-19, rumah sakit tersebut rawan karena interaksi petugas medis dengan pasien, apalagi kalau tidak terkontrol di polinya,” ucapnya.
Wihaji pun menyarankan pada warga yang memang sakit berat masih bisa menggunakan layanan IGD di sana. Jika memerlukan layanan kesehatan bisa mendatangi instansi kesehatan lain, seperti puskesmas, dokter umum atau rumah sakit lain untuk sementara waktu.
Sementara tenaga medis yang dinyatakan positif saat ini sedang menjalani isolasi di rumah sakit tersebut. Mereka menjalaninya sudah sekitar tujuh hari. “Masyarakat di zona merah harus tetap waspada seperti di Kecamatan Batang, Kandeman, Tulis, Limpung, Banyuputih, dan Bawang,” Imbuhnya.
Wakil Direktur Rumah Sakit QIM Totok Sukasmanto menjelaskan, surat penutupan poli rawat jalan memang sudah diterimanya. Arahan untuk penutupan poli rawat jalan itu pun masih dalam tahap pertimbangan.
“Sementara masih kita rapatkan bersama dengan jajaran manajemen RS QIM, karena hasil tracking yang dilakukan pihak kita secara epidemiologi letak penyebarannya tidak di poli rawat jalan,” jelasnya. (yan/bas)