RADARSEMARANG.COM, Batang – Bupati Batang Wihaji mengakui beberapa perusahaan di Kabupaten Batang terdampak merebaknya virus korona di Dunia dan berbagai daerah.
“Ada beberapa perusahaan yang sudah laporan ke saya, karena ada pembatansan bahkan dihentikan sementara impor bahan baku material, ekspor ke China, Terumata perusahaan pengolahan kayu furniture seperti, plywood dan lainya,” Kata Wihaji kepada RADARSEMARANG.COM saat ditemui di kantornya.
Ia berharap pembatasan dan pemberhentian sementara tersebut tidak akan berlangsung lama. Karena produksi dari pabrik terus berjalan. Namun kendalanya, barang menumpuk sehingga mempengaruhi perputaran keuangan owner perusahaan. Wihaji juga mengharapkan agar wabah korona segera bisa cepat mereda dan selesai. Menurutnya adanya wabah itu sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia bahkan Kabupaten Batang.
“Kalau produksi pengolahan kayu impor bahan baku atau ekspor dihentikan akan menggangu finansial perusahaan, berdampak pula pada para pekerja kayu bisa dihentikan. Maka masyarakat Batang yang kerja akan kehilangan mata pencaharianya,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan, jumlah perusahaan bergerak di pengolahan kayu yang produksinya di ekspor cukup banyak.
“Perusahan kayu yang ada di Batang sampai perbatasan Gringsing hampir ekspor semuanya, totalnya kira-kira ada 10 perusahaan,” jelasnya
Ia juga menjelaskan, untuk impor bahan baku dan ekspor produk furnitur, produktivitasnya terganggu adanya wabah virus korona. Namun demikian, Pemkab berharap semua produk UMKM dan Industri yang ada di Batang bisa berjalan normal.
“Sementara yang kami ketahui perusahan pengolahan kayu tidak bisa melakukan produksi karena pasokan bahan baku dari Tiongkok, begitu juga dengan ekspor produknya,” Jelasnya. (yan/bas)