RADARSEMARANG.COM, BATANG – Bawon warga Desa Purbo Rt 02 Rw 01 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, pada Minggu kemarin (5/1/2020), sekira pukul 17.15. Padahal rumah tersebut baru beberapa bulan ini dibangun diatas tanah yang diberikan oleh salah satu warga setempat. Karena belokasi dipinggir tebing, rumah tersebut longsor, sehingga sebagain rusak parah. Diperkirakan kerugiannya mencapai Rp 70 juta.
Padahal, dirinya bersama 8 penghuni rumah beum sempat menempati rumah tersebut.
Untuk meringankan beban, Bupati Batang Wihaji serahkan bantuan bencana longsor, dengan total Rp 13 juta. Yang diberikan dari Dinas Sosial Rp 2 juta, Palang Merah Indonesia Rp 1 juta dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Rp 10 juta.
“Bantuan ini memang tidak seberapa, namum minimal bisa mengurangi beban korban,” kata Wihaji, senin petang (6/1/2020).
Namun Bupati menjanjikan, untuk pembangunan rumahnya akan di koordinasikan agar bisa mendapatkan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Dari kasus ini, kami himbau agar masyarakat jangan membangun rumah di lokasi tebing atau tempat rawan longsor,” harapnya.
Kalaupun mengharuskan pembangunan rumah ditempat rawan longsor, hendaklah menguatkan kontruksi pondasinya, agar jika tanah kena air tidak ambrol. “Semoga bencana longsor menjadi yang pertama dan terakhir di Kabupaten Batang, dalam waktu dekat juga akan mengumpulkan camat yang memiliki kerawnan agar sigap dan cepat dalam penanagan apabila terjdi bencana,” katanya.
Wihaji juga himbau kepada masyarakat dimusim penghujan ini, agar menjaga kebersihan jangan buang sampah sembarang, giatkan kembali kerja bhakti gotong royong membersihkan saluran air dan normalisasi sungai.
“Kita memiliki data kepastian potensi bencana dan pembekalan ketrampilan relawan, agar beberapa daerah yang berpotensi rawan bencana alam bisa mempersiapkan diri dan tahu apa yang harus dilakukan,” tutupnya. (han/ap)