31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Tak Ingin Kecolongan Isu Radikalisme

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BATANG – Puluhan takmir Masjid dan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan di Kabupaten Batang diajak mencegah paham radikalisme yang kini mengincar masjid-masjid di lingkungan kampung.

Sebab, jika lengah maka golongan intoleran ini akan mudah mempengaruhi warga unutk ikut dalam pemikiran mereka. “Kita harus benar-benar waspada terhdap gerakan ini, awalnya merkea intoleran, kemudian jadi radikal dan menjurus ke terorisme,” seru Ketua MUI Batang KH Zainul Iroqi, saat bertemu para ulam dan pengurus Takmir Masji besar se Kabupaten Batang, Kamis (26/12).

Dijelaskan Kyi Iroqi, masjid merupakan rumah umat islam, makanya harus benar-benar di jaga agar jangan sampai kemasukan paham radikal. Dengan cara diperkuat pengelolaan masjid yang baik, dengan imam, muadzin hingga pengisi ceramah harus benar-benar tepat. “Jangan sampai lengah, karena imam atau kiai yang biasanya memimpin tidak ada, tiba-tiba orang golongan ini memimpin salat hingga pengajian, dan masyarakat bisa tercuci otaknya,” jelasnya lagi.

Hal tersebut, menurut Kiai Iroqi terjadi di negara-negera Islam yang kini berkonflik. Ketika ulama dan kiai kampong yan tolrean lengah, kelompok radikal menyusup ke masjid. Mereka ini dnegan mudah bikin pengajian dan menyebarkan pemikiran mereka. Awalnya hanya diajak demo menentang pemerintah, dan ujungnya diajak perang.

Terkait wilayah Batang saat ini, ditambahkan pengurus MUI Batang lain, Ustadz Fandi saat ini masyarakatnya masih baik. Sebab loyalitas umat kepada kiai masih bagus. Faktor lainnya, di Batang banyak majlis taklim, dari pengajian tiap malam, Yasinan, Barjanji dan banyak majelis taklim lain yang membetengi dari paham radikalisme. “Batang diuntungkan dnegan warganya yang mayoritas masih sennag dnegan majlis talkim dan masih banyak kyai lulusan pondok Salaf, sehingga pemikiranya maish aman,” serunya. (han/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya