RADARSEMARANG.COM, BATANG – Kabupaten Batang memiliki sejarah peradaban yang cukup tua, sehingga banyak peninggalan peradaban yang bisa dijadikan wisata cagar budaya. Untuk mendukung tahun kunjungan wisata 2022 sebagai Heaven Of asia, Pemkab setempat akan memprioritaskan wisata cagar budaya dalam pengembangannya.
“Batang memiliki peninggalan peradaban dari Dinasti Sailendra, peninggalan tersebut akan kita inventarisir dan kemas dengan wisata,” kata Bupati Batang Wihaji, Senin (7/10).
Kenapa wisata cagarbudaya akan dikembangkan, menurut Wihaji wisatawan manca negara lebih senang dengan wisata budaya, sejarah dan peradaban. Oleh karena itu, pihaknya akan lebih memprioritaskan desa wisata sejarah, salah satu yang utama adalah Desa Silurah di Kecamatan Wonotunggal.
“Ada yang menarik dari Desa Silurah, didaerah setempat ada peninggalan Patung Ganesha dan Arca kuno. Yang tidak kalah menariknya kultur masyarakat yang masih nguri – uri tradisi dan budaya lokal yang menjadi kearifan lokalnya sangat menarik,” kata Wihaji
Bupati juga menyadari keterbatasan keuangan Pemkab masih banyak benda cagar budaya belum ditempatkan yang layak, hal inilah yang menjadi permasalahan untuk dicarikan jalan solusinya.
“Memang ada permalasahan tentang benda cagar budaya, yakni pembiyayaan dan kewenangannya yang harus dikoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Balai Pelestarian Cagar Budaya,” jelas Wihaji
Adapun penemuan candi yang ada Di Cagar Budaya Balai Kambang Kecamatan Gringsing, Bupati terus melakukan kordinasi dan bersinergi agar bermanfaat bagi masyarakat dan bisa dijadikan wisata budaya peradaban.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Achmad Taufiq mengatakan, benda cagar budaya di Kabupaten Batang yang telah ditemukan sebanyak 30 benda berupa batu, wajan raksasa, yoni dan archa namun yang sudah di tetapkan dan di SK kan oleh Bupati sebanyak 20, sementara yang 20 masih dalam proses kajian.
“Dari 20 cagar budaya yang sudah kita SK kan, sudah ada 5 orang audah kita tetapkan sebagai pelestari karena sedikasinya melestarikan benda cagar budaya,” kata Achmad Thofik.
Dijelaskan juga bahwa Disdikbud Kebudayaan Kabupaten terus berkordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Diadikbud Provinsi untuk menelusuri benda cagar budaya, seperti penemuan benda cagar budaya yang berada di balai Kambang yang terus kita kaji dan pelajari.
“Benda cagar budaya yang sudah kita temukan sebagian disimpan di Kantor Disdikbud dan ada yang disimpan oleh orang yang melestarikan,” tutupnya.(han)