RADARSEMARANG.COM, BATANG – Ada yang menarik dalam jambore ranting dan upacara peringatan Hari Pramuka ke-58 tingkat Kabupaten di lapangan bola Desa Kalibalik kemarin. Bupati Batang Wihaji ikut menari kuda lumping bersama 100 penarik.
Penari yang mayoritas anggota pramuka siaga tingkat SD terlihat lincah dan gemulai, orang nomor satu di Batang ini tidak mau kalah. Walaupun kuda lumping yang dipegang kecil, tidak mengurangi semangat Wihaji mengikuti irama musik kuda lumping.
“Trisatya dan Dasadarma Pramuka harus diimplementasikan dalam keseharian sebagai anggota pramuka sejati, karena sumpah pramuka tersebut bagian dari kontribusi membangun kemajuan bangsa,” kata Wihaji selaku Ketua Mabicab (Majlis Pembimbing Cabang) Pramuka, Selasa (3/9).
Ditambahkan Wihaji, pramuka merupakan bentuk pendidikan ekstrakurikuler yang terbukti mampu membentuk karakter anak bangsa, pasalnya ditanamkan pendidikan yang memiliki jiwa patriotik, berbudi luhur, kejujuran, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu berkarya. Oleh karena itu, selaku anggota pramuka harus memiliki kesadaran akan pentingnya kesatuan persatuan untuk menjadikan NKRI yang kuat lanjutnya, Pramuka merupakan bagian organisasi yang tersusun rapi dan memiliki jiwa sosial yang tidak diragukan lagi.
Wakil Ketua Bidang Keuangan dan Sarana Prasarana (sarpras) Kwatir Cabang Pramuka Kabupaten Batang Lany Dwi Rejeki menambahkan, pada peringatan Hari Pramuka ke 58 tingkat Kabupaten Batang memang dirangkai dengan jambore ranting selama 3 hari dari tanggal 3 – 5 September 2019 di Lapangan Bola Desa Kalibalik Kecamatan Banyuputih.
“Tema yang kita angkat pada peringatan Hari Pramuka Tahun ini Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI, yang bertujuan untuk bersama sama seluruh komponen Bangsa siap sedia membangun keutuhan NKRI,” kata Kak Lany Dwi Rejeki. (han/zal)