28 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Sambut HUT RI ke 74, Wihaji Kibarkan Merah Putih di Bawah Air

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BATANG – Menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 tahun, Bupati Batang Wihaji berhasil menngibarkan bendara Merah Putih di bawah air. Pengibaran bendera tersebut dibantu tim dari Codass Prima Indoensia yang merupakan perusahaan jasa keselamatan dan kesehatan kerja (PJK3) khusus bawah air. Pengibaran bendera di bawah air dilakukan di kolam renang Taman Hiburan Rakyat Kramat Batang, Rabu ( 14/8/2019).
“Pengibaran ini sebagai momentum kita di hari kemerdekaan RI, karena saya neras cinta danterhadap handarbeni terhadap NKRI harga mati,” kata Wihaji.

Dijelaskan Wihaji, aksi menyelam kali ini, juga sebagai kampanye, bahwa di Kabupaten Batang kedepan akan dikembangkan wisata bahari di pantai Celong. Yang mana, pengunjung nantinya, bisa melihat langsung keindahannya bawah laut dengan diving dan snorkeling, karena Batang memiliki potensi itu.
Penyelaman tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan Wihaji. Bahkan tahun depan, merrencanakan akan mengibarkan bendera merah putih di dalam laut Celong Kecamatan Banyuputih dan telaga Slidingo Kecamatan Blado.
“Awalnya saya sempat kesusahan menggunakan alat selamnya, karena baru pertama kali mencoba sehingga sedikit grogi, susah napasnya, namun lama-lama lancar,” jelasnya
Wihaji juga menjelaskan, dirinya melakukan pelatihan selam perdana tersebut, ikut dalam kegiatan Kursus pekerja selam kelas 1 dari PJK3 dari PT Codaas Jakarta. Terlebih, kegiatan tersebut sangat jarang dan langka digelar di Indonesia.
“Saya kira kedepan di Batang nanti akan ada kebutuhan pekerja pekerja khusus seperti ini (pekerja penyelam). Seperti PLTU Batang, pasti butuh perawatan hingga puluhan tahun,tnetu buuth pekerja dengan skil ini,” jelas.
Sementara itu Ketua Asosiasi K3 Adi Wardana mengatakan, kegiatan pengibaran bendera oleh Bupati tersebut bebarengan dengan pembinaan bagi pekerja proyek khusus selam kelas 1. Yang diikuti oleh 18 orang, yang bertujuan agar paham ilmu – ilmu K3 standar regulasi di Indonesia.
“Bupati Wihaji cukup potensi menjadi penyelam, karena baru pertama menggunakan alat selam hanya di beripemahan langsung bisa, namaun harus banyak latihan menyelam,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa pembinaan pekerja selam sejumlah 18 peserta yang semunya pekerja di Perusahaan PLTU, untuk dipekerjaan di dalam air seperti ngelas, grouting dan pekerja memasang panduan seawater intake serta lainya khusu bawah air. Hal ini juga untuk antisipasi kejadian sebelumnya, yang ada pekerja penyelam meninggal dunia.(han/sas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya