RADARSEMARANG.COM, Semarang – Panitia Penyelanggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo menyebut jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal di Tanah Suci sebanyak 15 orang. Rata-rata sudah lanjut usia (lansia).
Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur Rama Indriyadi mengatakan berdasarkan data pada Senin (19/6), jumlah jemaah haji yang meninggal 15 orang.
Pihaknya merinci sebanyak 13 jemaah wafat di Arab Saudi baik di rumah sakit dan hotel, satu meninggal di pesawat menjelang landing di Jeddah, terakhir satu orang meninggal di embarkasi. Jemaah ini berasal dari Kabupaten Demak, Grobogan, Kota Surakarta, dan Kota Semarang.
“Untuk jemaah yang wafat, kita tercatat di Embarkasi Solo untuk Jateng dan DIY ada 14 jemaah yang wafat,” kata Gentur saat dikonfirmasi RADARSEMARANG.COM Selasa (20/6).
Kata dia, sebanyak 7 jemaah dimakamkan di Baqi, 7 jemaah di Makam Sharoya, dan satu di Cilacap.“Rata-rata lansia usia 70-80 tahun, bahkan ada yang 90 tahun, paling muda yang wafat itu 65 tahun,” tambahnya.
Sebagai informasi, total jemaah haji asal Jateng yang berangkat tahun 2023 sebanyak 35.320. Terbagi menjadi 99 kloter, dengan jumlah lansia kisaran 30 persen. Saat ini baru 30.805 jemaah haji yang sudah di Tanah Suci.
“Ini (keberangkatan) belum semuanya. Baru sampai kloter 85. Kita masih ada sampai kloter 99, jadi masih 14 kloter lagi, sampai besuk Kamis (22/6) terakhir,” akunya.
Saat ini sudah mendekati puncak ibadah haji. Jemaah yang berangkat dari embarkasi langsung menuju Jeddah dan Mekah. Mereka langsung melaksanakan umrah wajib. Pihaknya mengimbau agar jemaah selalu menjaga Kesehatan dan stamina. Sehingga ibadah dapat berjalan baik
.“Saat ini sudah mendekati puncak haji. Diharapkan jemaah bisa menjaga staminanya, mengatur fisik, sehingga nnati jemaah sehat bisa menjalani ibadah dengan baik,” tandasnya. (kap/bas)