RADARSEMARANG.COM, Semarang – Angka kasus kekerasan di Indonesia pada 2023 meningkat 9,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Melihat fenomena tersebut, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Refreshment Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) dan Sexual and Gender Based Violence (SGBV).
PO Program Inklusi PKBI Jateng Aditya Yuda Pratama mengatakan, maraknya kasus kekerasan yang terus bertambah itu menjadi catatan penting. Pihaknya melalui kegiatan tersebut memberikan andil dalam pencegahan, penanganan, serta tindakan strategis untuk menjamin rasa aman bagi korban kekerasan.
Ia menyatakan upaya pencegahan dari isu tersebut menjadi urgensi dari pelatihan Refreshment GEDSI dan SGBV. Terutama bagi peserta pada ranah pekerjaan masing-masing hingga melakukan pendampingan pada masyarakat.
“Sehingga kedepannya dapat memberikan perlindungan dan perlakuan sesuai dengan kebutuhan, baik memberikan perlindungan fisik, psikis, dan kebutuhan akan rasa aman,” jelasnya.
Sementara itu, fasilitator nasional Nur Hasyim dalam kegiatan ini memberikan materi mengenai pemaparan terkait konsep seksualitas dan gender, bentuk ketidakadilan gender, konsekuensi konstruksi sosial terhadap kehidupan, gambaran terkait SGBV, dan bagaimana skema rujukan pelayanan korban SGBV. (ifa/ton)