32 C
Semarang
Tuesday, 8 April 2025

20 Tahun Sister Province Jateng-Fujian, Komitmen Tanamkan Investasi dan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok, berkomitmen menanamkan investasi di Jawa Tengah. Yakni berupa pembangunan pabrik di lahan seluas 200 hektare di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City. Kerja sama ini diharapkan menyerap 100 ribu tenaga kerja.

Penandatangan nota kesepahaman (MoU) ini dilaksanakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (10/5). Bersamaan dengan perayaan 20 tahun kerja sama sebagai sister province antara Provinsi Jateng dan Provinsi Fujian.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik kegiatan ini. Mengingat selama 20 tahun terakhir jalinan kerja sama antara kedua provinsi ini bagus dan produktif.

“Kami senang karena 20 tahun kerja sama antara Jawa Tengah dengan Fujian berjalan bagus dan cukup produktif. Investasi berjalan, perdagangan berjalan, ekspor impor berjalan dan kita juga kerja sama pendidikan berjalan bagus,” kata Ganjar usai acara.

Pada kesempatan itu PT KITB juga melakukan MoU dengan Wanxinda terkait penggunaan 200 hektare lahan di kawasan tersebut. Ditanda tangani oleh Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan dan Chief Executive Officer PT Wanxinda Group Indonesia, Chen RiLing.

Diharapkan kerja sama ini bisa membuka luas lapangan pekerjaan bagi warga lokal.
“Ini sudah masuk kurang lebih 200 hektare lahan di Kawasan Industri Batang, sudah tanda tangan di sini. Dia sudah mem-propose butuh 1.000 (hektar) lagi, akan butuh minimal 10 ribu tenaga, dan mereka komitmen semua dari lokal,” imbuhnya.

Sementara Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan mengatakan KITB menjadi kawasan yang pertama kali merealisasi konsep kerja sama Two Countries Twin Parks dari Pemerintah Indonesia dan Tiongkok.

“Kemudian Pemerintah Fujian dan Pemerintah Jateng realisasi dalam bentuk kerja sama di kawasan industrinya. Diantara Wanxinda yang ditugaskan oleh pemerintah fujian dengan kami di KITB,” ungkapnya.

Ngurah Wirawan menyebut 200 hektare lahan akan dikembangkan. Rencananya antara 50 sampai 60 parbik akan dibangun pada kawasan itu. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru.

“Lahan yang dikembangkan 200 hektar, direncanakan antara 50 sampai 60 pabrik, disitu mereka yang bangun, kita nyediain lahannya. Nanti itu diproyeksikan bisa menciptakan sampai sekitar 100 ribu tenaga kerja,” imbuhnya.

Lebih lanjut, kata dia, tahun ini sudah ada pembangunan konstruksi yang dilakukan. Harapannya tahun depan sudah ada beberapa pabrik yang beroperasional. Targetnya tiga tahun mendatang sudah bisa selesai.

“Tadi Pak Gubernur juga bilang yaudah yang penting kan menciptakan lapangan kerja di Jawa Tengah. Khususnya Batang dan sekitarnya bisa lebih cepat,” tegasnya.

Terkait nilai investasi, Ngurah menyebut Total Investasi Pengembangan 200 hektar lahan mencapai Rp 1,5 triliun. Pihaknya juga mengurus tim untuk pergi ke Fujian untuk memeriksa pabrik yang akan dipindahkan. Sebab, di KITB tidka boleh menerima industri yang sama produksinya di dalam negeri.

“Nilai investasinya bisa besar sekali mungkin sekitar Rp 4-5 triliun. Namun mereka belum kasih angka,” tandasnya.

Selain kerja sama bisnis, pada acara itu juga ditampilkan kerajinan kriya khas Fujian yakni teh dan segala macam keramik. Hadir dalam acara itu, Secretary of CPC Fujian Provincial Committee Cina, Zhou Zuyi, Dubes Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang, Wali Kota Fuzhou Zhang Heping, dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (kap/svc/bas)

Reporter:
Khafifah Arini Putri

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya