RADARSEMARANG.COM, Semarang – Memasuki H-5 Lebaran, arus mudik mulai meningkat. Tercatat, jumlah kendaraan yang masuk Gerbang Tol Kalikangkung dari arah barat atau Jakarta mengalami peningkatan hingga 63 persen. Pihak kepolisian akan memberlakukan one way nasional mulai Gerbang Tol Cikampek hingga Gerbang Tol Kalikangkung pada Selasa (18/4) siang besok.
Dirlantas Polda Jawa Tengah Agus Suryo Nugroho mengatakan, jumlah kendaraan yang masuk Gerbang Tol Kalikangkung dari arah Jakarta mencapai 20 ribu lebih pada Sabtu (15/4) lalu.
“Terlihat dari data di Kalikangkung kemarin (Sabtu), sebanyak 20 ribu lebih kendaraan yang exit di Gerbang Tol Kalikangkung. Untuk hari ini (kemarin) sudah 28 ribu sekian. Jadi, ada peningkatan kurang lebih 41 persen,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Minggu (16/4).
Ia mengakui, belum ada kemacetan akibat dari adanya peningkatan arus kendaraan. Menurutnya, semuanya masih terlihat landai dan lancar. Kepadatan terlihat di jalur non tol seperti di Bawen, Mangkang, arah Cilacap, termasuk di Tingkir, Salatiga.
“Di sini ada kepadatan, tetapi masih mengalir. Semuanya masih terkendali. Untuk one way, rencana tanggal 18 April 2023 jam 14.00. Tapi jam 12.00, sudah dilakukan sterilisasi, secara teknis dan taktis kita sudah siap. Kelihatannya (one way) dari Cikampek sampai Kalikangkung,” bebernya.
Opsi lain antisipasi kepadatan arus lalin, Dirlantas menjelaskan ketika dilaksanakan one way, nantinya beban di Jalan Arteri, jalur tengah dan selatan, menjadi cukup padat. Langkah yang dilakukan, nantinya di Jalan Arteri akan dilakukan buka tutup u-tern. Kemudian beberapa exit tol kita lakukan contraflow.
“Sehingga nanti memprioritaskan kendaraan yang dari Jakarta menuju ke Solo. Terutama nanti di Krapyak juga nanti akan kita prioritaskan untuk one way, manakala nanti ada peningkatan arus ada traffic-nya bisa kita lihat,” katanya.
Dia mengatakan, nantinya juga akan terus berkoordinasi dengan Jasa Marga. Manakala dari beban Kalikangkung cukup tinggi, pihaknya juga akan memperpanjang one way lokal dari Semarang sampai Bawen KM 442.
“Ini sudah kita setting seperti itu. Sehingga nanti di samping one way nasional, akan ada one way lokal. Karena memang kita harus mengambil tindakan ketika nanti ada peningkatan arus yang cukup tinggi,” tegasnya.
Dirlantas juga menyampaikan, telah melakukan evaluasi terkait rest area pada mudik tahun sebelumnya. Pihaknya mengatakan, di rest area tahun lalu, masih ada beberapa kendaraan yang parkir di bahu jalan. Meski demikian, pihaknya telah mendirikan pos pantau dan berkoordinasi dengan stakeholder lainnya untuk membantu dalam penertiban.
“Mungkin kita akan membatasi berhenti maksimal 30 menit. Terus warung-warung ada layanan take way dan sebagainya, sehingga bisa lebih cepat. Kita sudah koordinasi dengan pihak pengelola rest area,” katanya. “Kalau kapasitas (rest area) memang tidak bisa menampung, mungkin nanti kita berlakukan buka tutup ketika penuh. Tapi ada imbauan-imbauan resmi yang edukatif,” sambungnya.
Agus Suryo menambahkan, telah melakukan persiapan baik sisi pelayanan, kelancaran, maupun risiko. Pihaknya menyiapkan 254 pos dalam rangka menjamin keamanan keselamatan lalulintas dan harkamtibmas.
“Untuk pemudik bersepeda motor akan kita siapkan cek poin di Brebes sampai Kota Semarang. Nanti akan kita lakukan pengawalan, supaya nanti risiko pengguna jalan ini betul-betul kita utamakan,” katanya.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengimbau para pemudik khususnya yang menggunakan sepeda motor di jalur Pantura untuk bisa mendatangi setiap cek poin di masing-masing kabupaten dan kota. Kepolisian akan melakukan pengawalan secara estafet kepada para pemudik bermotor untuk mengurangi risiko fatalitas atau kecelakaan di jalan raya.
“Apabila pemudik sudah memasuki wilayah Jateng, maka datanglah ke masing-masing cek poin jalur Pantura. Nantinya Polri akan melakukan pengawalan ke tujuan masing-masing. Karena untuk kendaraan roda dua, fatalitas laka banyak sekali,” tandasnya.