RADARSEMARANG.COM, Semarang – Perum Bulog Jawa Tengah (Jateng) menggelar monitoring pelaksanaan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Pasar Peterongan Kamis (19/1).
Sebanyak 500 ton beras di-dropping ke pedagang. Hal ini untuk menekan harga beras yang terus mengalami kenaikan.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jateng Akhmad Kholisun mengatakan, dalam monitoring SPHP ini, terdapat 20 titik yang dilakukan pemantauan.
Berdasarkan pantauan pedagang wajib menjual dengan HET Rp 9.450 per kg. Karena beras berukuran 5 kg, mereka wajib menjual dengan harga maksimal Rp 47.250 per kg.
Menurutnya kegiatan SPHP ini mampu mempengaruhi beras medium lainnya di Pasar Peterongan, yang kisaran harganya hampir Rp 11.000 per kg.
“Di Peterongan sudah hampir 20 titik (pemantauan). Supaya berasnya refresh terus, pagi ini sekitar 500 ton, karena satu titik minimal 10 pack,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan SPHP ini juga dilaksanakan di seluruh pasar tradisional di Jateng. Akhmad mengaku, sepanjang Januari 2023 Perum Bulog telah menggelontorkan 9000 ton beras dalam rangka stabilisasi harga.
“Kalau di Jateng yang sudah digelontorkan di tahun 2023 sudah cukup banyak, 9000 ton di Januari ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ada enam jalur yang dilakukan Perum Bulog dalam penyaluran beras KPSH. Yakni melalui satgas Bulog yang melakukan SPHP dengan canvassing yakni keliling menggunakan mobil-mobil Bulog, melalui saluran pengecer, melalui distributor atau mitra bulog, melalui Pemda, sinergi dengan BUMN, dan menjual melalui pasar online.
